Tel Aviv, Purna Warta – Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada hari Minggu mengusulkan rencana untuk menaikkan pajak atas keuntungan bank dari tarif saat ini sebesar 17% menjadi 26% pada tahun 2024 dan 2025 di tengah serangan gencar Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Baca Juga : Yaman Serang Kapal Amerika di Teluk Aden
”Kami memutuskan bahwa sesuai instruksi UU PPN 1975, pada tahun pajak 2024 dan 2025 akan dikenakan pajak gaji dengan tarif 17% dan pajak penghasilan dengan tarif 26%,” kata Smotrich dalam keterangannya. dikutip oleh harian bisnis Israel Globes.
Kementerian Keuangan memperkirakan bahwa kenaikan tarif pajak akan menghasilkan tambahan pendapatan sekitar NIS 1,4 miliar ($378,4 juta) dalam dua tahun ke depan.
Namun Bank of Israel memperingatkan bahwa pajak yang menargetkan keuntungan sektor tertentu bertentangan dengan prinsip kebijakan perpajakan, menciptakan ketidakpastian dan bahkan mungkin menghalangi investor.
Kementerian Keuangan memperkirakan biaya perang Gaza dalam usulan anggaran tahun 2024 adalah sekitar 85 miliar shekel ($24 miliar), di tengah kekhawatiran peningkatan defisit anggaran yang signifikan.
Kementerian tersebut, menurut rancangan yang ditetapkan melalui pemungutan suara pada Minggu malam, menyebutkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan bisa turun menjadi 70 miliar shekel ($19 miliar) jika bantuan AS juga diperhitungkan.
Sesuai usulan anggaran, pagu defisit fiskal akan dinaikkan dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,25% Produk Domestik Bruto menjadi 6,6%.
Baca Juga : Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas yang diklaim Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Setidaknya 23.968 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 60.582 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.