Yerusalem, Purna Warta – Surat kabar Jerusalem Post melaporkan pada Minggu pagi bahwa diperkirakan sekitar 750 warga Israel hilang.
Sementara itu, media Israel tersebut juga melaporkan pada hari Minggu bahwa sekitar 100 tentara Israel ditangkap dalam operasi penyerangan Al-Aqsa.
Baca Juga : Kemelut Politik Internal Israel Perparah Situasi Wilayah Pendudukan
Menurut jaringan Al Jazeera, bahwa 100 tahanan Israel tersebut termasuk tahanan sipil, tentara dan petugas yang ditawan di Gaza.
Kendati demikian, juru bicara Batalyon Martir Ezzedine al-Qassam dari Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menjelaskan pada Minggu pagi bahwa jumlah tahanan Israel jauh melebihi apa yang dibayangkan.
Bersamaan dengan serangan rudal dan roket dari Jalur Gaza ke berbagai wilayah rezim Zionis, termasuk Tel Aviv, “Mohammed Al-Dzeif”, panglima Brigade Al-Qassam, cabang militer Israel Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), mengumumkan dimulainya operasi penyerangan Al-Aqsa pada Sabtu pagi (7/10).
Ia menyebut, dalam serangan pertama operasi ini, lebih dari lima ribu rudal dan roket ditembakkan ke bandara dan pos-pos Israel.
Pasukan perlawanan juga menyusup ke setidaknya 7 pemukiman Zionis dalam tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menurut media Zionis, sekitar 1.000 pejuang elit Palestina dapat memasuki wilayah pendudukan melalui 7 celah di pagar perbatasan dengan Jalur Gaza.
Baca Juga : Israel Putus Aliran Listrik ke Gaza
Di sisi lain, menurut pemberitaan media rezim Zionis, pasca operasi penyerangan Al-Aqsa, 300 Zionis tewas dan lebih dari 1.590 lainnya luka-luka, dan kondisi 285 orang yang terluka dilaporkan serius.