Yerusalem, Purna Warta – Sejumlah sumber berita berbahasa Ibrani melaporkan mediasi yang dilakukan Mesir antara kelompok perlawanan Hamas di Jalur Gaza dan rezim Zionis Israel telah gagal. Hal ini disinyalir dapat memicu kembali bentrokan antara kedua belah pihak.
Situs berita Ibrani Walla mengklaim pada hari Selasa bahwa upaya Mesir untuk menengahi antara Hamas dan Tel Aviv dalam kasus gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah gagal.
Baca Juga : Delegasi Parlemen Rusia Bertemu dengan Bashar al-Assad
Walla juga mengatakan bahwa Hamas telah mengirim pesan ke pihak Israel dengan perantara Mesir Mesir untuk memperingatkan bahwa “jika tidak ada proposal baru dan lebih baik” gerakan tidak akan ditutup.
Kelompok perlawanan sedang bersiap untuk meningkatkan ketegangan
Sementara itu pada saat yang sama, situs berita Al-Khaleej Al-Jadeed melaporkan, kelompok perlawanan di Gaza telah meningkatkan kontak mereka dalam beberapa jam terakhir dan memulai konsultasi internal untuk mempersiapkan babak baru peningkatan ketegangan.
“Kelompok Palestina di Jalur Gaza mengadakan pertemuan rutin untuk mengikuti perkembangan di Gaza, Tepi Barat dan penjara Israel … dan akan membuat keputusan yang tepat untuk menghentikan agresi Zionis,” kata Ismail Ridwan, salah satu petinggi Hamas.
Baca Juga : Di Teluk Persia, Sudah Tidak Ada Pembahasan Aliansi Israel Versus Iran
Ridwan menambahkan, pihaknya telah mengatakan kepada mediator Mesir bahwa yang terpentin bagi mereka adalah diakhirinya pengepungan Jalur Gaza. “Jika pengepungan dan agresi terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat berlanjut, kelompok-kelompok Palestina tidak akan tinggal diam terlau lama… Apa yang menentukan babak baru nanti apakah kami akan memulai ketegan lagi atau tidak adalah tergantung pada perilaku Israel di lapangan,” katanya.
Ia juga menekankan bawa kelompok-kelompok perlawanan akan melakukan segara cara untuk melindungi warga dan para tawanan Palestina. Ia telah mengirim pesan dengan nada keras kepada Israel untuk menghentikan pelecehan tehadap para tahanan pria dan wanita di penjara-penjara Israel.
Tanpa merinci mediasi, pemimpin Hamas mengatakan, “Sejauh ini tidak ada hasil nyata yang dicapai dalam pembicaraan Mesir dengan Hamas dan Jalur Gaza, tetapi kami tidak akan menyerah pada tebusan Israel dan tidak akan menerima pertukaran tahanan terkait dengan gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza.”
Baca Juga : Via Pegasus, Saudi Sadap Telpon Genggam Kepala Penyelidik PBB di Yaman
Beberapa hari yang lalu, delegasi keamanan Mesir melakukan kunjungan ke Jalur Gaza untuk bertemu dengan para pemimpin Hamas dan Jihad Islam dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, dan kemudian berangkat ke Palestina yang diduduki untuk bertemu dengan pejabat Zionis.
Mesir telah menjadi penengah antara kelompok perlawaan Palestina dan Israel sejak 21 Mei lalu, menyusul kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang 11 hari antara kelompok Palestina dan rezim Zionis.