Ramallah, Purna Warta – Pada hari Minggu (8/8) Organisasi Tahanan Palestina mengkonfirmasi bahwa 13 warga mereka yang menjadi tahanan melanjutkan mogok makan terbuka mereka di sejumlah penjara Israel.
Salem Zaidat dari kota Bani Naim di al-Khalil adalah orang pertama yang melakukan mogok makan dan telah melakukan mogok selama 28 hari di penjara Israel.
Baca Juga : Kepala IRGC: Panggung Keruntuhan Israel di Masa Depan Telah Ditetapkan
Dalam sebuah pernyataan pers lembaga tersebut mengatakan bahwa dua tahanan, Muhammad Abu Sale dan Ahmed Abu Sal dari kamp pengungsi al-Aroub menangguhkan mogok makan mereka setelah mereka mencapai kesepakatan untuk menetapkan periode penahanan administratif mereka.
Para pemogok makan menghadapi kondisi kesehatan yang sulit dan memburuk dari waktu ke waktu. Mereka melakukan mogok makan karena penolakan otoritas pendudukan untuk menanggapi permintaan mereka untuk segera mengakhiri penahanan administratif mereka.
Lembaga tersebut menyerukan untuk mendukung para tahanan mogok makan dengan segala cara yang tersedia dan meminta semua badan hak asasi manusia internasional untuk menekan pendudukan untuk segera menghentikan kebijakan penahanan administratif yang sistematis dan mengakhiri tindakan kasar pendudukan terhadap para tahanan.
Baca Juga : Kejahatan Terus Berlanjut, Pemukim Israel Serang Kendaraan Warga Palestina di Timur Tubas
Sementara itu, pasukan penjara Israel menyerbu bagian N.2 dari Penjara Gurun Negev. Mereka menyerang para tahanan dan merusak barang-barang pribadi mereka, menurut pernyataan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.
Komisi menegaskan dalam sebuah pernyataan pers bahwa serangan ini datang sebagai kelanjutan dari kebijakan pelecehan dan balas dendam terhadap tahanan juga upaya untuk memaksakan kebijakan fait accompli di dalam penjara dan pusat penahanan.