Gaza, Purna Warta – Ketua Gerakan Perlawanan Islam di Luar Negeri (Hamas) Khaled Mashal pada hari Rabu (17/1) menegaskan bahwa Hamas dan rakyat Palestina menolak istilah solusi dua negara sambil menekankan bahwa Palestina mengupayakan kemerdekaan dan pembebasan dari rezim pendudukan.
Baca Juga : PM Irak Desak Penarikan Segera Pasukan AS
Pejabat senior Hamas Khaled Mashal dengan tegas menolak usulan Barat untuk mengupayakan solusi dua negara guna mengakhiri perselisihan jangka panjang antara bangsa Palestina dan rezim Israel.
Ia menegaskan, rakyat Palestina menuntut pembebasan, kebebasan dari pendudukan, kemerdekaan, dan berdirinya negara Palestina.
Kepala Biro Politik Wilayah Eksternal Hamas sejak awal tahun 2021 ini juga mengatakan, pasca Operasi Badai Al-Aqsa yang dimulai pada 7 Oktober 2023, harapan terbentuknya negara Palestina yang terbentang dari sungai hingga laut dan dari wilayah utara hingga selatan telah diremajakan di kalangan mayoritas rakyat Palestina.
Mishal menekankan bahwa konsensus Palestina, atau kuasi konsensus Palestina, seharusnya dari laut hingga sungai, menjelaskan bahwa harus dari wilayah Ras Naqoura hingga wilayah Umm Rashrash atau Teluk Aqaba, dan ini adalah hak kami.
Baca Juga : Pencapaian Produksi Mesin Pemintal Benang Polimer Iran
Perbatasan tahun 1967 hanya mencakup seperlima wilayah Palestina, dan oleh karena itu bangsa Palestina tidak akan pernah menerimanya, tegasnya.