Lebih dari 320 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Gaza Sejak Gencatan Senjata Dimulai

Gaza 2

Gaza, Purna Warta – Ratusan jenazah telah ditemukan dari reruntuhan bangunan yang dibom di seluruh Gaza sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 10 Oktober, sementara tim penyelamat terus mengungkap besarnya korban kemanusiaan akibat perang genosida dua tahun yang dilakukan oleh rezim Israel.

Laporan media yang mengutip rumah sakit setempat pada Senin melaporkan bahwa sedikitnya 323 jenazah telah dikonfirmasi tewas di bawah reruntuhan.

Menurut laporan CNN yang mengutip otoritas lokal dari Pertahanan Sipil Gaza, sekitar 10.000 warga Palestina masih belum ditemukan dan diperkirakan tertimbun puing-puing di berbagai wilayah Gaza.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 430.000 rumah warga Palestina di Gaza telah hancur akibat serangan militer Israel sejak Tel Aviv memerintahkan perang genosida terhadap wilayah yang terkepung itu pada Oktober 2023.

Lebih dari satu juta warga Palestina yang trauma saat ini memerlukan perawatan medis dan dukungan psikologis untuk memulihkan diri, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memperingatkan bahwa layanan yang tersedia saat ini masih jauh dari memadai dan perlu segera ditingkatkan.

Dua tahun pengeboman dan penembakan tanpa henti telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina.

Sejak rezim Israel melancarkan perang genosida di Gaza, sedikitnya 67.806 warga Palestina telah tewas dan 170.066 orang terluka, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Jumlah korban sebenarnya baru akan diketahui setelah sisa-sisa ribuan warga Palestina yang masih tertimbun reruntuhan berhasil ditemukan.

Rezim Israel akhirnya terpaksa tunduk pada tekanan internasional, dan menyetujui perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat pada hari Jumat.

Kesepakatan itu muncul setelah Hamas mengeluarkan tanggapan resmi terhadap apa yang disebut “Rencana 20 Poin” Donald Trump, dengan menegaskan kembali tuntutan-tuntutan lamanya.

Rezim apartheid tersebut gagal mencapai tujuan-tujuan perang yang telah dinyatakannya. Mimpi mereka untuk menghancurkan Hamas kandas, dan mereka terpaksa menarik sebagian pasukan dari Gaza.

Rencana rezim Israel untuk melancarkan Nakba baru—yang bertujuan mengusir massal warga Palestina dari tanah leluhur mereka—juga gagal, seiring ribuan warga yang sebelumnya mengungsi mulai kembali ke wilayah utara setelah perang berakhir.

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tersebut, Israel juga akan membebaskan hampir 2.000 warga Palestina yang ditahan secara ilegal di penjara-penjara Israel, sebagai imbalan untuk kurang dari 50 tawanan, sebagian besar di antaranya telah tewas akibat serangan udara Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *