Lebih dari 2000 Seniman Serukan Diakhirinya Kejahatan Perang Israel di Gaza

Lebih dari 2000 Seniman Serukan Diakhirinya Kejahatan Perang Israel di Gaza

Gaza, Purna Warta Barat membantu dan bersekongkol dengan kejahatan perang Israel di Jalur Gaza, demikian isi sebuah surat, yang ditandatangani oleh lebih dari dua ribu seniman, yang menuntut diakhirinya segera kekejaman rezim yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menimpa warga Palestina.

Baca Juga : Serang Lebanon Selatan, Israel Menggunakan Bom Fosfor Putih

“Kami menyaksikan kejahatan dan bencana,” demikian isi surat yang ditandatangani oleh para seniman, termasuk novelis terkenal, penyanyi, penulis naskah drama, pembuat film, serta aktor dan aktris terkenal.

Israel telah menghancurkan sebagian besar Gaza hingga menjadi puing-puing, dan memutus pasokan air, listrik, makanan, dan obat-obatan untuk 2,3 juta warga Palestina,” kata surat itu.

“Pemerintah kita tidak hanya menoleransi kejahatan perang Israel di Gaza namun juga membantu dan mendukung kejahatan tersebut,” kata para penandatangan. “Akan tiba saatnya ketika mereka dimintai pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka. “

Baca Juga : Jenderal Top Iran Desak Badan-Badan Internasional untuk Kecam Pembantaian di Gaza

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Perancis telah menyatakan dukungannya terhadap rezim Israel, ketika lebih dari 3.000 warga Palestina terbunuh dalam pemboman Israel sejak 7 Oktober.

Setidaknya 500 warga sipil tewas dalam serangan udara terhadap sebuah rumah sakit di Gaza pada hari Selasa. Serangan itu terjadi ketika ribuan warga Palestina berlindung di rumah sakit.

Sebelumnya pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta dunia untuk bersatu mendukung rezim pendudukannya, dalam konferensi pers bersama dengan kanselir Jerman yang sedang berkunjung, Olaf Scholz.

Baca Juga : Presiden Iran: Setiap Tetes Darah Palestina Membawa Israel Makin Dekat pada Kehancuran

Netanyahu memerintahkan serangan terhadap Gaza setelah pejuang perlawanan Palestina memulai Operasi Badai al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan penghancuran yang dilakukan rezim pendudukan terhadap Palestina selama puluhan tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *