Gaza, Purna Warta – Koordinator Darurat di Doctors Without Borders (MSF), Marie-Aure Perreaut, mengatakan pada hari Senin bahwa sistem layanan kesehatan Gaza kini “benar-benar runtuh”.
Layanan organisasi tersebut di daerah kantong yang dilanda perang sangat terbatas, katanya kepada Al-Jazeera dari dalam Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah. “Sistem layanan kesehatan benar-benar runtuh saat ini. Sulit bagi kami untuk mengimbangi banyaknya orang yang terluka,” katanya.
Baca Juga : Angkatan Darat IRGC Gelar Latihan Perbatasan Skala Besar di Iran Barat
“Selain itu, sangat sulit bagi rekan-rekan untuk datang ke UGD karena merekalah yang terluka. Sekitar satu jam yang lalu, salah satu rekan kami datang ke UGD dalam keadaan terluka parah bersama keluarganya,” katanya, sambil menambahkan, “Ini sangat membuat trauma.”
Perreaut juga mengatakan bahwa banyak korban luka tidak dapat mengakses pengobatan karena pusat kesehatan diperintahkan untuk mengungsi dan jalan tidak aman untuk mencapai klinik yang tersedia. Sementara itu, dalam postingan di X, kelompok tersebut mengatakan Rumah Sakit Al-Awda telah “dikepung total” oleh pasukan Israel sejak 5 Desember.
“Rekan-rekan kami melaporkan ada penembak jitu yang mengelilingi rumah sakit, menembaki orang-orang di dalam,” kata MSF.
“Al-Awda adalah rumah sakit yang berfungsi dengan staf medis dan banyak pasien dalam kondisi rentan. Menargetkan pekerja medis saat mereka merawat pasien adalah tindakan yang sangat tercela dan tidak manusiawi,” tambah Renzo Fricke, direktur MSF untuk wilayah tersebut.
Serangan di Rumah Sakit Al-Awda sejak 7 Oktober telah menewaskan lima staf rumah sakit, termasuk dua dokter MSF, kata kelompok itu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga mengatakan sedikitnya 18.205 warga Palestina tewas dan 49.645 orang terluka di Gaza sejak 7 Oktober. Kementerian juga melaporkan bahwa tentara Israel telah melakukan 19 “pembantaian mengerikan” di lingkungan pemukiman dan tempat penampungan dalam beberapa jam terakhir.
Baca Juga : Pemimpin Hamas Sebutkan Syarat untuk Perundingan Damai
Dikatakan juga bahwa serangan Israel telah melumpuhkan 22 rumah sakit dan 26 pusat perawatan primer, sementara militer Israel terus mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan. Ia menambahkan bahwa 36 profesional medis masih ditahan oleh pasukan Israel, termasuk Muhammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa.