Krisis Air Terus Berlanjut di Al-Quds yang Diduduki

Teheran, Purna Warta – Otoritas rezim Israel di Al-Quds yang diduduki telah meluncurkan stasiun distribusi air darurat setelah kegagalan teknis yang menyebabkan lebih dari 200.000 pemukim tanpa air. Gangguan pasokan air terjadi setelah kerusakan pada stasiun distribusi air utama di Al-Quds.

Perusahaan Gihon, dalam pernyataan terbarunya, mengonfirmasi bahwa masalah tersebut akan terus berlanjut setidaknya hingga akhir minggu. Di tengah serangkaian pemadaman air di seluruh wilayah pendudukan Israel dalam beberapa bulan terakhir, CEO perusahaan Mekorot rezim Zionis menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa rezim harus bersiap menghadapi berbagai keadaan darurat, termasuk serangan rudal dan siber yang menargetkan infrastrukturnya.

Saluran berita Israel Defense melaporkan dampak buruk serangan siber pada pabrik desalinasi dan jaringan distribusi air.

Laporan tersebut mencatat bahwa pemantauan keamanan siber terhadap fasilitas-fasilitas ini merupakan masalah yang signifikan, terutama karena gangguan apa pun dapat memengaruhi kualitas air.

Intelijen terkini menunjukkan bahwa musuh-musuh rezim Israel dapat mengeksploitasi kerentanan, yang berpotensi menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, meskipun ada insiden sebelumnya di mana kerusakan diabaikan atau disensor. “Kita perlu menilai ulang dan merevisi beberapa kebijakan kita,” demikian simpulan laporan tersebut.

Sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa, kelompok peretas telah berulang kali menargetkan infrastruktur air dan listrik Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *