Gaza, Purna Warta – Warga Palestina di Khan Younis, Gaza menghadapi krisis air bersih, karena kekerasan Israel terus menghancurkan infrastruktur, membuat penduduk sangat membutuhkan kebutuhan dasar.
Penduduk yang mengungsi terpaksa mengantre panjang di bawah terik matahari, berharap untuk mendapatkan air bersih.
Seorang penduduk, yang memohon bantuan internasional, menyatakan, “Kami berdiri dalam antrean panjang selama berjam-jam, berharap mendapatkan air bersih. Putri kecil saya dan saya mengantre panjang di bawah terik matahari. Kami memohon kepada seluruh dunia untuk membantu kami setidaknya mendapatkan air bersih.”
Penduduk lain menggambarkan situasi tersebut sebagai perjuangan tanpa henti, dengan mengatakan, “Kami benar-benar berjuang di luar imajinasi untuk mendapatkan air bersih. Kami berjalan jauh untuk menemukan sedikit, tetapi itu tidak cukup untuk keluarga saya.”
Perang genosida Israel, yang telah berlangsung selama hampir 11 bulan, telah berdampak parah pada infrastruktur wilayah tersebut, termasuk sumur air bawah tanah, tangki, dan jaringan pipa.
Menurut insinyur Salam Shurab, ketersediaan air per kapita telah menurun drastis, dengan alokasi harian sekarang rata-rata hanya 7 hingga 8 liter per orang pada hari-hari terbaik.
Shurab juga melaporkan bahwa empat dari lima tangki air utama di Khan Younis telah hancur, yang semakin memperburuk krisis.
Kerusakan meluas melampaui sumur dan tangki, yang memengaruhi jaringan distribusi air di seluruh kota.
Pemerintah kota berjuang untuk memulihkan sistem ini, sehingga hampir mustahil untuk memompa air ke penduduk.
Perang yang sedang berlangsung tidak hanya mengakibatkan banyak korban tetapi juga menimbulkan bahaya kesehatan masyarakat yang parah karena hancurnya infrastruktur penting.
Dalam perkembangan terkait, pasukan Israel melukai seorang jurnalis Palestina yang meliput invasi darat yang meluas di Khan Younis. Jurnalis itu ditembak di bagian belakang saat melaporkan situasi tersebut.
Perang yang lebih luas telah mengakibatkan kematian sedikitnya 40.099 orang, dengan 92.609 orang terluka di seluruh Gaza.