Gaza, Purna Warta – Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 69.169 jiwa, sementara 170.685 orang lainnya terluka sejak dimulainya perang genosida Israel pada Oktober 2023.
Lonjakan terbaru angka kematian pada Sabtu ini terjadi setelah lebih banyak jenazah ditemukan di bawah reruntuhan — hampir sebulan setelah gencatan senjata antara gerakan perlawanan Palestina Hamas dan rezim Israel di Jalur Gaza diberlakukan.
Peningkatan tersebut juga disebabkan oleh proses identifikasi terhadap jenazah yang sebelumnya belum teridentifikasi, di tengah upaya berkelanjutan otoritas di Gaza untuk mengevakuasi korban di kawasan kehancuran luas dengan peralatan dan sumber daya yang sangat terbatas.
Kementerian kesehatan menyebutkan bahwa 284 korban baru ditambahkan ke dalam hitungan total setelah konfirmasi identitas.
Dalam tiga hari terakhir, 10 jenazah dibawa ke rumah sakit di Gaza — sembilan ditemukan di bawah puing-puing, satu merupakan korban terbaru — bersama dengan enam orang terluka.
Menurut kementerian, sejumlah besar warga Palestina masih dinyatakan hilang di tengah kehancuran masif akibat perang Israel.
Pada Sabtu, Israel mengembalikan 15 jenazah warga Palestina ke Gaza, sehari setelah kelompok perlawanan mengembalikan jenazah seorang tawanan ke Israel sesuai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS dalam perang dua tahun tersebut.
Dalam kesepakatan itu, Israel berkewajiban mengembalikan 15 jenazah warga Palestina untuk setiap tawanan Israel yang tewas.
Rumah Sakit Al-Nasser di Khan Younis mengonfirmasi bahwa 15 jenazah telah diterima di fasilitas tersebut.
Israel mengonfirmasi bahwa jenazah yang dikembalikan pada Jumat malam adalah seorang pria Israel bernama Lior Rudaeff yang tewas dalam perang, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Israel juga akan membebaskan hampir 2.000 warga Palestina yang diculik dan ditahan secara ilegal di penjara-penjara Israel sebagai imbalannya atas kurang dari 50 tawanan Israel — sebagian besar di antaranya sudah tewas akibat bom Israel sendiri.
Pekan lalu, jurnal medis The Lancet menerbitkan hasil sebuah penelitian yang menghitung bahwa dari setiap 60.199 warga Palestina yang terbunuh antara 7 Oktober 2023 hingga 31 Juli 2025, rata-rata kehilangan usia hidup mencapai 51 tahun.


