Gaza, Purna Warta – Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui angka 30.000, dengan 70.457 orang terluka, dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, sehingga membebani fasilitas medis dan memicu krisis kemanusiaan.
Menurut informasi terkini dari Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang terkepung, situasi yang terjadi telah membuat fasilitas medis kewalahan. Faris Afana, kepala layanan ambulans di Rumah Sakit al-Shifa, menyatakan, “Kami hanya memiliki tiga ambulans yang beroperasi, karena kami kehabisan bahan bakar. Kami berkendara di sepanjang jalan al-Rashid dan menemukan puluhan mayat tergeletak di jalan. . Selama lebih dari empat jam sekarang, kami telah membawa korban ke rumah sakit.”
Gerobak keledai dan mobil pribadi digunakan untuk mengangkut lebih dari 200 orang yang terluka, sementara ambulans kembali untuk mengambil jenazah tambahan.
“Ini adalah genosida terhadap rakyat kami,” kata Afana, mengacu pada warga Palestina yang dibunuh oleh tank Israel saat menunggu bantuan pangan. “Mereka adalah warga sipil tak berdosa yang menunggu berhari-hari untuk truk yang membawa bantuan. Ini adalah kejahatan perang, ini adalah genosida yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.”
Kepada Al-Jazeera, Ismail al-Ghoul mengatakan bahwa krisis ini telah membuat rumah sakit di Gaza utara kewalahan. “Rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung pasien dalam jumlah besar karena kekurangan bahan bakar, apalagi obat. Rumah sakit juga sudah kehabisan darah,” imbuhnya.
Meskipun upaya untuk mengevakuasi lebih banyak jenazah terus dilakukan, ambulans tidak dapat mencapai daerah tersebut karena rusaknya jalan. “Ketika militer Israel menembaki para pencari bantuan, tank-tank Israel maju dan menabrak banyak orang yang tewas dan terluka di bagian barat daya Kota Gaza. Ini adalah pembantaian, selain kelaparan yang mengancam warga di Gaza,” al -Ghoul menambahkan.
Peningkatan terbaru ini menyusul serangan pagi ini yang menyebabkan sedikitnya 77 warga Palestina tewas dan lebih dari 250 orang terluka, menurut Kantor Media Pemerintah. Korban tewas dan terluka telah dibawa ke Rumah Sakit al-Shifa serta Rumah Sakit Kamal Adwan, dan beberapa dilarikan ke rumah sakit Ahli dan rumah sakit Yordania. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat seiring dengan perkembangan situasi.