Gaza, Purna Warta – Setidaknya 2.750 warga Palestina telah terbunuh dan 9.700 lainnya terluka ketika rezim Israel terus melancarkan aksi serangan brutal pengeboman pengeboman terhadap pemukiman di Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga : Iran Desak OKI Gelar Pertemuan Darurat Bahas Palestina
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (16/10), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 750 anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
Ashraf al-Qudra, Juru Bicara Kementerian, mengatakan serangan Israel “berlanjut dengan segala kebrutalan” yang menargetkan lingkungan pemukiman dan menghancurkan rumah “di kepala warga.”
Operasi penyelamatan Gaza “menghadapi kesulitan besar” karena kerusakan besar di lingkungan pemukiman dan jalan menuju rumah sakit, tambahnya.
Baca Juga : Sekjen PBB Ingatkan Semakin Memburuknya Krisis di Gaza
50 keluarga Gaza musnah
Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengatakan 50 keluarga telah dihapus seluruhnya dari catatan sipil dan lebih dari 470.000 orang mengungsi akibat serangan Israel di Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,2 juta orang.
Dia menggambarkan situasi di wilayah pesisir yang terkepung sebagai “serius dan bencana di semua tingkatan,” dan mencatat bahwa kepadatan penduduk yang berlebihan, kurangnya listrik dan kekurangan air telah menyebabkan penyebaran penyakit menular.
UNRWA meningkatkan kekhawatiran mengenai situasi mengerikan di Gaza Sementara itu, Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyoroti situasi kemanusiaan yang kritis di Jalur Gaza di bawah pemboman besar-besaran Israel.
Baca Juga : Dukung Hamas dan Hizbullah, Mantan Diplomat Inggris Craig Murray Ditahan
Gaza dengan cepat kehabisan air dan listrik, dan penduduknya menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan, tambahnya.
“Gaza sedang dicekik dan tampaknya dunia saat ini telah kehilangan rasa kemanusiaannya. Jika kita melihat persoalan air – kita semua tahu air adalah kehidupan – Gaza kehabisan air, dan Gaza kehabisan kehidupan,” kata Lazzarini.
Dia juga menyerukan pencabutan pengepungan di wilayah Palestina dan pembentukan koridor kemanusiaan untuk menyediakan pasokan penting seperti bahan bakar, air, makanan, dan obat-obatan.
Baca Juga : Hamas Bantah Laporan Gencatan Senjata di Gaza
Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan. Hamas mengatakan bahwa operasinya dilakukan sebagai respons terhadap pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsa di al-Quds Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan terhadap pemukim Israel.