HomeInternasionalPalestinaKonflik Internal Makin Memanas, Menhan Israel Ancam Serbu Kantor Netanyahu

Konflik Internal Makin Memanas, Menhan Israel Ancam Serbu Kantor Netanyahu

Tel Aviv, Purna Warta Ketegangan dan konflik internal di dalam pemerintahan Israel mencapai titik didih pada hari Sabtu (20/1), ketika Menteri Pertahanan Yoav Galant dilaporkan berusaha menyerbu kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, hampir mengakibatkan pertengkaran fisik, menurut situs web Walla Israel.

Baca Juga : Hamas: Israel Kalah di Semua Level, dan Hanya Bisa Cetak Rekor Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Menurut Walla, Galant terdengar menyatakan bahwa “lain kali dia akan datang dengan kekuatan dari Brigade Golani”, sebuah pernyataan yang dipandang sebagai eskalasi serius dalam perselisihan yang sedang berlangsung antara kedua pemimpin tersebut.

Selain itu, Galant diduga mengancam Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, menyarankan pengerahan Brigade Golani untuk mengendalikan situasi di dalam dewan perang Israel.

Ketegangan hubungan antara Galant dan Netanyahu telah menjadi subjek yang semakin memprihatinkan, dan para analis memperingatkan potensi keamanan dan ancaman nyata terhadap Israel. Perselisihan ini dimulai tiga bulan lalu dan meningkat pada 7 Oktober, yang berpuncak pada serangkaian konfrontasi antara kedua pemimpin tersebut.

Situs web Walla melaporkan bahwa ketegangan yang sedang berlangsung dapat menimbulkan dampak yang serius, dengan perkiraan penyelidikan terhadap penanganan peristiwa pada 7 Oktober mungkin akan menyebabkan jatuhnya pemerintahan Netanyahu, yang telah berkuasa selama sekitar satu tahun, dan memicu pemilihan umum dini.

Akar konflik dapat ditelusuri kembali ke tanggal 26 Maret, ketika Netanyahu awalnya mengumumkan pemecatan Galant atas pernyataan yang menentang usulan amandemen hukum oleh pemerintah.

Baca Juga : Sekjen PBB: Gaza Sekarat bukan Hanya karena Bom, juga karena Kelaparan dan Bencana Medis

Perubahan yang diusulkan ini menimbulkan protes yang meluas, dengan para kritikus berpendapat bahwa perubahan tersebut membatasi kewenangan pengawasan Mahkamah Agung. Netanyahu kemudian membatalkan keputusan tersebut pada 10 April, mempertahankan Galant pada posisinya.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here