Komandan Senior Israel Tewas dalam Invasi ke Gaza

Komandan Senior Israel Tewas dalam Invasi ke Gaza

Gaza, Purna Warta Komandan senior Israel Tewas dalam invasi ke Gaza. Tank dan pasukan Israel menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Hamas dengan menggunakan mortir dan serangan tabrak lari dari terowongan untuk melawan invasi darat Tel Aviv ke Kota Gaza setelah hampir empat minggu melakukan pemboman.

Baca Juga : Militer Israel dalam Siaga Tinggi Jelang Pidato Nasrallah tentang Perang Gaza

Pejuang Hamas dan sekutunya, Jihad Islam, keluar dari terowongan untuk menembaki tank, lalu menghilang kembali ke dalam jaringan, kata warga dan video dari kedua kelompok tersebut ditayangkan pada hari Kamis (2/11) dalam operasi bergaya gerilya melawan pasukan Israel.

“Mereka tidak pernah berhenti mengebom Kota Gaza sepanjang malam, rumahnya tidak pernah berhenti bergetar,” Reuters mengutip seorang pria yang tidak disebutkan namanya yang tinggal di sana. “Tetapi di pagi hari kami menemukan pasukan Israel masih berada di luar kota, di pinggiran kota dan itu berarti perlawanan lebih kuat dari yang mereka perkirakan.”

Komandan militer mengatakan pasukan Israel berada “di gerbang Kota Gaza”. Herzi Halevi, kepala staf umum militer Israel, mengatakan pasukan Israel bertempur di daerah perkotaan yang padat dan kompleks, sehingga memerlukan pertempuran profesional.

“Ini tentu saja merupakan medan yang lebih banyak ditabur dibandingkan di masa lalu dengan ladang ranjau dan jebakan. Hamas telah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik,” kata Brigadir Jenderal Iddo Mizrahi, kepala insinyur militer Israel.

Tentara Israel mengatakan bahwa pejuang Palestina membunuh seorang komandan batalion brigade lapis baja di Gaza. Letkol Salman Habaka menjadi prajurit ke-18 yang tewas di Gaza dalam dua hari pertempuran sengit.

Baca Juga : Yaman Akan Terus Membantu Palestina

Dia adalah tentara Israel paling senior yang terbunuh sejak invasi darat meningkat pada hari Selasa.

Seorang tentara Israel terluka parah dalam sebuah “insiden” di perbatasan Mesir, kata media Israel, mengutip pihak militer.

Hizbullah Lebanon mengatakan dua drone menyerang posisi militer Israel di Peternakan Shebaa yang diduduki Israel pada hari Kamis.

Dalam komunike singkatnya, kelompok tersebut mengatakan kedua drone tersebut menggunakan “bahan peledak dalam jumlah besar” dan mencapai sasaran mereka dengan “akurasi tinggi”.

Sebelumnya pada hari Kamis, sirene peringatan adanya roket datang terdengar di Israel utara.

Roket Hamas yang diluncurkan dari Lebanon melukai sedikitnya dua orang dan menyebabkan kerusakan di kota Kiryat Shmona di Israel utara.

Rekaman yang dibagikan di Channel 13 Israel menunjukkan mobil dan toko terbakar akibat roket tersebut.

Baca Juga : Kepada Menlu Inggris, Menlu Iran Katakan Palestina Berhak Melawan Pendudukan Israel

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa sayap bersenjatanya di Lebanon telah meluncurkan 12 roket ke kota tersebut.

Otoritas militer Israel telah menekankan kesulitan perang perkotaan. Strategi mereka saat ini tampaknya memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara daripada melancarkan invasi darat ke seluruh wilayah.

Pemukim Israel tewas dalam penembakan di Tepi Barat

Dalam perkembangan lain pada hari Kamis, seorang pemukim Israel tewas dalam penembakan yang menargetkan kendaraan yang dikendarainya di dekat pemukiman Einav di Tepi Barat yang diduduki, kata organisasi tanggap darurat Magen David Adom Israel.

Penembakan mematikan itu mendorong puluhan pemukim menyerbu desa Dayr Sharaf di Palestina, yang terletak sekitar tujuh kilometer dari pemukiman Einav. Mereka dilaporkan membakar bisnis dan ladang warga Palestina serta menghancurkan mobil-mobil yang diparkir.

Pada tanggal 7 Oktober, Israel melancarkan perang besar-besaran di Jalur Gaza yang miskin, dimana kekurangan makanan, air, dan obat-obatan mengancam kehidupan warga Gaza dan rumah sakit kewalahan di tengah gencarnya pemboman Israel.

Baca Juga : Pangkalan Amerika Kembali Menjadi Sasaran

Serangan udara, serangan rudal, dan penembakan yang tak henti-hentinya di Gaza telah menewaskan, hingga Kamis, 9.061 warga Palestina, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 wanita, serta melukai hampir 23.000 lainnya, menurut Pusat Informasi Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *