Gaza, Purna Warta – Setidaknya 350.000 pasien penyakit kronis tidak menerima pengobatan karena perang Israel yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, Selasa (16/1).
Baca Juga : Eksklusif: Pangkalan Kelompok Teroris Jaysh al-Dhulm di Pakistan Dihantam Rudal dan Drone
Juru Bicara Kementerian, Ashraf Al-Qudra, memperingatkan komplikasi kesehatan serius yang dapat memperburuk kondisi pasien, dan menyerukan organisasi internasional untuk segera menyediakan obat-obatan, kantor berita Anadolu melaporkan.
Al-Qudra sebelumnya mengumumkan menipisnya gas nitro oksida anestesi di ruang operasi bersamaan dengan kekurangan gas medis lainnya.
Organisasi kesehatan dan hak asasi manusia Palestina dan internasional telah memperingatkan runtuhnya sistem perawatan kesehatan di Gaza akibat perang yang sedang berlangsung.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Setidaknya 24.285 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 61.154 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Baca Juga : Iran Suarakan Kesiapan Untuk Membantu Memajukan Perundingan Perdamaian Yaman
Menurut PBB, 85% penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.