Tel Aviv, Purna Warta – Sebuah harian Israel memperingatkan pada hari Senin bahwa perang yang berkepanjangan telah mendorong masyarakat ke jurang kehancuran, memperlihatkan keretakan yang mendalam di dalam Palestina yang diduduki.
Baca juga: Zona Aman Israel Berubah Menjadi Ladang Pembantaian Seiring Meningkatnya Korban Tewas di Gaza
Menurut data dari biro statistik pusat Israel, hampir separuh pasangan yang pasangannya bertugas di cadangan militer melaporkan kerusakan serius pada hubungan keluarga mereka. Temuan yang diterbitkan oleh Israel Hayom menunjukkan meningkatnya beban keluarga seiring berlanjutnya perang.
Reporter Rachel Azaria menulis bahwa statistik tersebut tidak sepenuhnya menggambarkan gambaran suram di dalam wilayah pendudukan Israel.
Ia mengatakan penempatan yang lama, pemisahan berulang antara orang tua dan anak, serta ketidakhadiran suami dan istri menciptakan krisis nyata yang menggerogoti kehidupan keluarga.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa perang telah memicu peningkatan kekerasan dalam rumah tangga, membuat keluarga menanggung beban berat akibat agresi negara.
Seruan itu diakhiri dengan peringatan keras kepada para pejabat Israel bahwa jika ketahanan sosial runtuh, seluruh rezim akan menanggung akibatnya selama lebih dari satu dekade.
Oposisi Israel dan keluarga tawanan menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghalangi setiap kesepakatan potensial untuk mengakhiri perang dan memulangkan kerabat mereka demi melindungi kelangsungan politiknya.
Baca juga: AS Akan Mencabut Visa Presiden Kolombia Setelah Pidato Protes Anti-Israel di New York
Di dalam negeri, Netanyahu menghadapi tuduhan korupsi yang dapat membuatnya dipenjara jika terbukti bersalah, sementara Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza.
Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu tidak dapat dihuni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.