Gaza, Purna Warta – Kelompok-kelompok perlawanan Palestina menggambarkan Deklarasi Balfour yang memicu pembentukan Israel sebagai awal dari serangkaian penindasan dan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan tanah mereka.
Dalam pernyataan bersama pada peringatan 108 tahun Deklarasi Balfour pada hari Minggu, kelompok-kelompok Palestina mengecam lembaga-lembaga dan pemerintah yang berperan dalam pembentukan Israel secara ilegal, dengan mengatakan bahwa rencana mereka mengakibatkan penggusuran yang meluas dan pelanggaran hak-hak penduduk asli.
Menurut pernyataan tersebut, Amerika Serikat dan kekuatan-kekuatan Barat yang mengklaim membela hak asasi manusia sebenarnya membantu rezim pendudukan Israel untuk terus mengebom dan mengepung rakyat serta menghancurkan rumah-rumah mereka.
“Perlindungan politik dan senjata Barat yang terus berlanjut kepada rezim tersebut sekali lagi menunjukkan keterlibatan mereka dalam genosida rakyat Palestina,” demikian pernyataan tersebut.
Menekankan bahwa “Luka Balfour” akan selamanya tersimpan dalam ingatan rakyat Palestina dan rakyat yang mencintai kebebasan, kelompok-kelompok perlawanan menegaskan kembali keteguhan dan tekad mereka untuk melawan segala rencana pengusiran atau penghancuran mereka.
Pernyataan tersebut dilanjutkan dengan menyerukan aliansi dan koordinasi yang komprehensif antara seluruh kekuatan dan organisasi perlawanan di Palestina untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan, menekankan bahwa rencana nasional untuk rekonstruksi dan pemerintahan Palestina di masa depan dapat dicapai hanya melalui jalan ini.
Di bagian lain pernyataan mereka, kelompok-kelompok tersebut berjanji untuk melanjutkan “perlawanan dengan segala cara” hingga rezim pendudukan sepenuhnya menarik diri dari tanah Palestina.
Pada tanggal 2 November 1977, Deklarasi Balfour dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur James Balfour, dalam sebuah surat kepada Lord Rothschild, seorang pemimpin gerakan Zionis global, di mana beliau mengumumkan dukungan Inggris terhadap pembentukan Israel di tanah Palestina.