Kejahatan Terang-terangan: Iran Kecam Serangan Israel terhadap Kapal Bantuan Gaza di Dekat Malta

Kapal Bantuan Gaza israel

Gaza, Purna Warta – Dalam pernyataan pada Sabtu (27/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, menyebut serangan drone tersebut sebagai “kejahatan nyata terhadap rakyat Palestina dan aksi teror terhadap keamanan maritim.” Iran telah mengutuk “kejahatan terang-terangan” Israel setelah melakukan serangan drone terhadap kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza di perairan internasional dekat Malta.

Baca juga: Hamas: Israel Membungkam Jurnalis untuk Mengubur Kebenaran tentang Gaza

Kapal “Conscience” milik Gaza Freedom Flotilla diserang oleh drone Israel di perairan internasional dekat Malta saat mencoba mengirim bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung. Serangan ini memicu ledakan dan kebakaran.

Pemerintah Malta menyatakan api telah berhasil dikendalikan dan mengonfirmasi ada 16 orang di atas kapal. Namun, Freedom Flotilla Coalition menyatakan ada 30 orang di kapal saat diserang dan kapal tersebut sempat mengirim sinyal darurat.

Blokade Gaza sebagai Kejahatan Kemanusiaan

Baghaei menegaskan bahwa serangan ini adalah bagian dari rencana genosida dan kolonial Israel untuk memperpanjang blokade makanan dan obat-obatan terhadap warga Gaza yang tidak bersalah.

“Rezim Zionis terus melakukan genosida di Gaza dengan menjatuhkan bom dan memaksakan kelaparan. Melukai, membunuh, dan membiarkan anak-anak serta perempuan Gaza kelaparan tanpa makanan, air, dan obat-obatan adalah contoh nyata kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegasnya.

Dia juga menambahkan bahwa blokade ini melanggar prinsip-prinsip hukum humaniter internasional dan menyatakan bahwa AS serta pendukung rezim Israel turut bersekongkol dalam kejahatan ini.

Seruan kepada Dunia Internasional

Baghaei menyatakan simpati Iran kepada rakyat Palestina yang tertindas di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Iran mendesak komunitas internasional dan negara-negara Muslim untuk:

  1. Mengutuk keras serangan Israel

  2. Mengakhiri impunitas para pejabat rezim Zionis

  3. Menuntut pertanggungjawaban dan menghukum pelaku

Israel Sengaja Gunakan Kelaparan sebagai Senjata

Pada Maret 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melarang pengiriman bantuan ke Gaza sebagai tekanan terhadap gerakan perlawanan Palestina, Hamas, agar menerima perpanjangan gencatan senjata—yang justru dilanggar Israel.

Baca juga: Hamas Rilis Video Tawanan yang Mengaku “Selamat dari Maut” Setelah Serangan Israel

Menteri Israel yang bertanggung jawab atas urusan militer, Israel Katz, baru-baru ini menyatakan bahwa tidak ada persiapan untuk mengirim pasokan ke Gaza dan dengan tegas menyatakan “tidak akan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk.” Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa Israel sengaja menggunakan makanan sebagai senjata tekanan politik.

Krisis Kelaparan Parah di Gaza

Israel telah memblokir masuknya makanan, obat-obatan, dan kebutuhan vital lainnya ke Gaza selama berminggu-minggu. Lembaga bantuan memperingatkan bahwa kelaparan massal sudah mulai terjadi di wilayah Palestina yang terkepung ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *