Tel Aviv, Purna Warta – Israel mencatat defisit anggaran produk domestik bruto sebesar 4,2% pada tahun 2023, setara dengan $20,7 miliar, berbeda dengan tahun 2022 yang mengalami surplus sebesar 0,6%, menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN.
Baca Juga : Konsekuensi Ketegangan di Laut Merah
Defisit melonjak 0,8% pada bulan Desember menjadi 4,2%, kata KAN. Ia menambahkan bahwa data dari Kementerian Keuangan menunjukkan Israel menghabiskan $6,6 miliar pada tahun 2023 untuk perangnya melawan Jalur Gaza.
KAN mencatat bahwa pendapatan pajak pada tahun 2023 lebih rendah $30 miliar dari yang diproyeksikan.
Mengenai inflasi, Israel menetapkan persentase inflasi antara 1% dan 3%, namun angka tersebut melebihi angka tersebut hingga hampir 5,3% pada tahun 2022, katanya.
Gubernur Bank of Israel Amir Yaron mendesak pemerintah pada hari Rabu untuk tetap berpegang pada disiplin fiskal dan mengurangi pengeluaran di bidang-bidang yang tidak penting sambil menaikkan sejumlah pajak.
Baca Juga : McDonald’s dan Starbucks Tenggelam Seiring Kemajuan Kampanye Boikot Produk Pro Israel
Israel khawatir bahwa perang yang sedang berlangsung, serta ketidakamanan di Laut Merah terkait pengiriman barang dari Israel, akan menambah beban perekonomiannya dan berdampak negatif terhadap harga bagi konsumen Israel.