Gaza, Purna Warta – Tiga puluh warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di wilayah yang diklaim “aman” oleh rezim di kota Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, kata otoritas Palestina setempat.
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa serangan udara menghantam kota tersebut selama 24 jam.
Baca Juga : Sejak Perang Gaza, 4.800 Palestina Siswa Terbunuh oleh Pasukan Israel
Dikatakan bahwa militer Israel secara langsung menyerang rumah-rumah warga yang “aman”. Rezim juga mengebom sebuah masjid.
“Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas pembantaian keji ini,” kata pernyataan itu.
Kantor media tersebut juga mengatakan komunitas internasional dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden memikul tanggung jawab atas berlanjutnya kampanye melawan warga Palestina di Gaza, yang menurut mereka melanggar hukum internasional.
Tampaknya tidak ada tempat berlindung bagi warga Palestina untuk berlindung di Jalur Gaza yang terkepung di tengah permusuhan Israel yang tiada henti.
PBB mengatakan tidak mungkin menciptakan “zona aman” bagi warga sipil di Gaza.

‘Tidak ada zona aman’ ketika Israel mengintensifkan pemboman di Gaza: PBB
Para pejabat PBB kembali memperingatkan dengan mengatakan “tidak ada zona aman di Gaza” sementara situasinya semakin buruk dari waktu ke waktu.
Titik fokus awal serangan Israel adalah Gaza utara. Namun seiring berjalannya waktu, serangan juga mengarah ke selatan.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan sekitar 110.000 warga Palestina dilaporkan tewas, hilang, atau terluka di Gaza sejak 7 Oktober.
Sekitar 90 persen penduduk di Gaza telah mengungsi, kata lembaga pemantau tersebut.
Baca Juga : Insiden Tembak Teman Sendiri, 540 Tentara Israel Terluka
Sementara itu, Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Senin bahwa Israel telah melancarkan kekuatan mematikan yang melanggar hukum terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, menunjukkan “pengabaian yang mengerikan terhadap kehidupan warga Palestina.”
Warga Palestina di Tepi Barat sudah sering mengalami serangan mematikan Israel bahkan sebelum hari Oktober itu. Israel membunuh lebih dari 500 warga Palestina di Tepi Barat pada tahun 2023.