Al-Quds, Purna Warta – Israel telah membantai lebih dari 770 warga Palestina dalam lebih dari dua minggu serangan militer di kamp pengungsi Jabalia di bagian utara Jalur Gaza yang terkepung.
Baca juga: AS Minta Italia Kirim Polisi Militer ke Palestina yang Diduduki
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu, Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) mengatakan lebih dari 1.000 warga Palestina juga terluka.
Lebih dari 200 warga sipil, termasuk wanita, katanya, telah “diculik” dan puluhan lainnya masih hilang.
“Kami mengungkapkan kekhawatiran kami bahwa mereka mungkin telah dieksekusi di lapangan, seperti yang telah dilakukan pada banyak kesempatan sebelumnya.”
Lebih dari 100.000 orang yang terluka dan sakit di bagian utara Gaza, warga sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, yang masih sulit diperoleh karena penghancuran empat rumah sakit oleh militer Israel di daerah tersebut, menurut kantor tersebut.
Sementara itu, Pertahanan Sipil Palestina di Gaza telah merilis sebuah video yang menunjukkan tentara Israel secara langsung menembaki responden darurat di lokasi pemboman sebuah rumah keluarga di daerah Fakhoura, Jabalia.
Jabalia telah menjadi fokus operasi Israel selama 19 hari. Rezim tersebut juga telah mengirim tank-tank ke Beit Lahia dan Beit Hanoun di dekatnya.
Israel telah mencegah mereka yang telah meninggalkan rumah mereka sebelumnya untuk kembali.
PBB mengatakan tidak ada truk makanan, air, atau obat-obatan yang memasuki Jalur Gaza utara sejak 30 September.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan beberapa kepala negara telah mengutuk “sejumlah besar korban sipil dalam kampanye Israel yang semakin intensif di Gaza utara.”
Pada hari Selasa, Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, membunyikan peringatan tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di utara.
“Bau kematian ada di mana-mana,” kata Lazzarini. “Di Gaza utara, orang-orang hanya menunggu untuk mati.”
Baca juga: Utusan Palestina untuk PBB: Lebih dari 470.000 Warga Gaza ‘Tewas Secara Massal’
Bagian utara adalah rumah bagi lebih dari setengah dari populasi 2,3 juta orang. Gaza dibombardir secara besar-besaran pada fase pertama operasi biadab Israel sejak Oktober 2023.
Dengan dukungan penuh Amerika Serikat, Israel terus membantai warga Palestina di Gaza. Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan hampir 43.000 warga Palestina. Lebih dari 100.000 orang terluka, dan membutuhkan perawatan yang sangat sulit untuk didapatkan.