Gaza, Purna Warta – Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengecam pembunuhan walikota kamp al-Maghazi di Jalur Gaza tengah sebagai kejahatan perang, dan menyatakan bahwa Amerika Serikat terus memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melanjutkan perang genosida terhadap Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, kantor tersebut mengutuk pembunuhan Hatem Saleh al-Ghamri, ketika pesawat tempur Israel mengebom gedung dewan di kamp tersebut pada hari sebelumnya, menekankan bahwa penjajah Zionis berusaha untuk menciptakan kekacauan mutlak dan memperburuk penderitaan warga Palestina yang terkepung di kamp tersebut. Jalur Gaza melalui serangan udara tersebut.
Baca Juga : Dua Kapal Diserang di Dekat Pelabuhan Aden
“Kami berduka atas kehilangan Ghamri, yang tanpa kenal lelah melayani warga Palestina di kamp Maghazi sejak ia ditunjuk untuk jabatan tersebut, dan sibuk memberikan layanan kepada penghuni kamp selama perang genosida rezim pendudukan di Gaza. Almarhum Ghamri adalah seorang pejabat yang tulus dan setia kepada tanah air dan bangsanya.
“Tentara rezim pendudukan secara brutal dan langsung membunuh walikota kamp al-Maghazi dan sekelompok warga sipil dengan mengebom gedung dewan yang berafiliasi dengan kota-kota di gubernuran tengah Gaza,” kata kantor media Gaza.
Kantor tersebut menggambarkan pembunuhan Ghamri sebagai kejahatan perang, dan menekankan bahwa tindakan tersebut melanggar semua hukum internasional, yang menyatakan bahwa kekebalan dan perlindungan warga sipil sangat penting.
“Kejahatan ini menandai babak baru dalam pembunuhan brutal rezim pendudukan terhadap rakyat Palestina, yang dilakukan dengan cara yang disengaja dan direncanakan sebelumnya.
“Semua institusi dan kota terkait di dunia diminta untuk mengutuk kejahatan keji ini; Sebuah kejahatan yang menunjukkan tingkat kegilaan dan kriminalitas yang telah dicapai oleh rezim pendudukan,” bunyi pernyataan itu.
Kantor media Gaza menganggap pemerintah AS dan rezim pendudukan bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji ini, dan menekankan bahwa Washington terus memberikan kekuasaan penuh kepada penjajah Zionis untuk melakukan genosida dan menargetkan masyarakat sipil di Gaza.
Baca Juga : Rial Yaman di Provinsi yang Dikuasai Koalisi Mengalami Kerugian
Israel melancarkan serangan gencarnya yang kejam terhadap Jalur Gaza, menargetkan rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah, sejak gerakan perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa, terhadap rezim perampas kekuasaan pada tanggal 7 Oktober.
Setidaknya 33.173 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 75.815 orang lainnya juga mengalami luka-luka.