Kantor Media Gaza: 56 Jurnalis Gugur Akibat Serangan Israel Sepanjang 2025

Jurnalis

Gaza, Purna Warta – Kantor Media Pemerintah di Gaza menyatakan bahwa sedikitnya 56 jurnalis kehilangan nyawa mereka sepanjang tahun 2025 saat menjalankan tugas jurnalistik di wilayah pesisir yang dilanda perang tersebut. Dengan angka ini, total jurnalis yang gugur sejak dimulainya perang genosida Israel pada awal Oktober 2023 mencapai 275 orang.

Kantor tersebut melaporkan bahwa nasib tiga jurnalis masih belum diketahui, sementara lebih dari 420 jurnalis mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda saat meliput peristiwa di lapangan. Hal ini menegaskan besarnya risiko yang dihadapi para pekerja media Palestina.

Selain itu, 50 jurnalis dilaporkan mengalami penangkapan dan penyiksaan, sebuah tindakan yang secara terang-terangan melanggar hukum dan konvensi internasional yang dirancang untuk melindungi jurnalis dalam situasi konflik bersenjata. Hal ini menunjukkan adanya upaya sistematis untuk membungkam narasi Palestina yang bebas.

Kantor Media Gaza menegaskan bahwa angka-angka tersebut mencerminkan upaya yang disengaja untuk menargetkan jurnalis Palestina. Disebutkan bahwa pasukan Israel berusaha menekan kebenaran melalui pembunuhan, intimidasi, dan penahanan, yang merupakan pelanggaran serius terhadap standar kemanusiaan dan hukum internasional.

Menurut pernyataan tersebut, jurnalis Palestina terus bertahan dalam perjuangan mereka demi kesadaran dan martabat. Mereka berperan sebagai penyampai kebenaran, mengungkap pelanggaran Israel kepada dunia, meskipun Israel terus berupaya menutup informasi dan memanipulasi realitas.

Data ini diumumkan menjelang Hari Apresiasi Jurnalis Palestina, yang diperingati setiap 31 Desember. Hari tersebut didedikasikan untuk menghormati para pembela kebenaran yang dengan berani dan penuh dedikasi menjalankan tugas profesional dan nasional mereka, sering kali di tengah tantangan ekstrem, serta berada di garis depan dalam menegakkan keadilan dan mendukung perjuangan Palestina.

Kantor Media Pemerintah Gaza menekankan bahwa peringatan tahun ini berlangsung dalam kondisi yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, di tengah kampanye genosida selama dua tahun yang dilakukan pasukan Israel terhadap rakyat Palestina. Situasi ini diperparah dengan penargetan sengaja terhadap jurnalis dan lembaga media sebagai bagian dari upaya putus asa untuk membungkam suara independen dan mendistorsi kebenaran di tingkat internasional.

Seiring Israel terus melarang jurnalis asing memasuki Gaza, jurnalis Palestina kini menjadi satu-satunya sumber informasi langsung dari dalam zona konflik.

Sementara itu, Federasi Kantor Berita Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan keprihatinan serius atas terus berlanjutnya penargetan dan pembunuhan jurnalis Palestina oleh pasukan Israel.

Federasi tersebut menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi di Gaza merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum dan standar internasional, yang disertai dengan berbagai langkah Israel terhadap kebebasan pers dan media, dengan tujuan menekan kebenaran, membungkam perbedaan pendapat, menutupi pelanggaran harian, serta menghalangi penyampaian informasi kepada masyarakat internasional.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, rezim Israel telah membunuh sedikitnya 71.266 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *