Juru Bicara Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa: Pelanggaran Gencatan Senjata Memperburuk Kondisi Pasien

Teheran, IRNA – Juru bicara Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Khalil al-Daqran, mengatakan bahwa pelanggaran gencatan senjata oleh penjajah Israel telah memperburuk kondisi pasien.

Berbicara kepada media Palestina, al-Daqran mengatakan bahwa kurangnya komitmen penjajah untuk mengizinkan masuknya bantuan medis telah menyebabkan penyebaran penyakit di Jalur Gaza.

Lebih dari 70.000 kasus hepatitis saat ini ada di Gaza, yang harus meninggalkan daerah tersebut untuk melanjutkan perawatan mereka, tambahnya.

Ia menyerukan agar penyeberangan segera dibuka untuk menahan penyebaran penyakit menular.

Lebih dari 10.000 korban masih hilang, dan lebih dari 68.000 lainnya telah teridentifikasi sejauh ini, ujarnya, seraya menambahkan bahwa ribuan korban masih tertimbun reruntuhan, dan akibat pendudukan yang masih berlangsung serta kurangnya peralatan yang diperlukan, mustahil untuk mengevakuasi jenazah mereka. Ia juga mendesak intervensi segera dari negara-negara Arab terkait hal ini.

Militer Israel telah menewaskan lebih dari 90 warga Palestina karena melanggar gencatan senjata dan hanya sembilan truk bantuan medis yang telah memasuki Jalur Gaza, yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rakyat, kata al-Daqran.

Menyoroti kekurangan peralatan, ia mengatakan penghancuran unit dialisis telah meningkatkan angka kematian dan meminta lembaga kesehatan dan medis untuk meningkatkan tekanan pada penjajah Israel agar mengizinkan bantuan medis dan tenaga medis memasuki Jalur Gaza.

Sebelumnya pada 26 Oktober, juru bicara gerakan perlawanan Palestina Hamas, Hazem Qassem, telah mengeluarkan kecaman baru atas pelanggaran gencatan senjata Israel di Gaza, memperingatkan bahwa ketidakpedulian komunitas internasional dapat menyebabkan eskalasi ketegangan.

Qassem juga mengecam Israel karena menghalangi pengiriman bantuan, menuntut bantuan tanpa gangguan ke Jalur Gaza yang terkepung di bawah pengawasan lembaga-lembaga internasional, termasuk misi kemanusiaan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Mengacu pada pengalaman masa lalu, ia mengkritik kembalinya apa yang disebut Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang dibentuk oleh AS dan Israel, menyebutnya sebagai kedok untuk melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *