Tel Aviv, Purna Warta – Seorang kolumnis dan konsultan media sindikasi internasional, Ramzy Baroud mengatakan pelarian enam tahanan Palestina dari fasilitas keamanan tinggi di bagian utara wilayah yang diduduki Israel baru-baru ini telah mendorong rezim Tel Aviv ke dalam krisis keamanan lain.
Ia menggambarkan bahwa pembobolan penjara merupakan masalah serius dan memalukan bagi Israel dan aparat keamanannya.
Baca Juga : Kelompok Advokasi: Ditindas Israel, Tahanan Palestina Rencanakan Tindakan Protes
“Sementara warga Palestina merayakan pelarian yang berani tersebut, Israel jatuh ke dalam krisis keamanan besar lainnya,” ucap jurnalis Palestina-Amerika dan editor surat kabar online independen The Palestine Chronicle, Ramzy Baroud pada hari Minggu (12/9).
“Pelarian dari penjara Israel yang tidak memiliki persyaratan minimal keadilan atau supremasi hukum digambarkan oleh media Israel sebagai sistem keamanan yang sangat runtuh,” tambahnya.
Baroud mengatakan bahwa warga Palestina sering mengolok-olok mitos keamanan Israel.
“Perlawanan di Gaza telah secara eksponensial meningkatkan kemampuannya, baik untuk mencegah tentara Israel memasuki dan mempertahankan posisi di Jalur Gaza atau menyerang balik kota-kota Israel,” kata wartawan itu.
Baca Juga : Palestina Peringatkan Israel Paska Penangkapan 4 Tahanan yang Melarikan Diri
“Kemampuan Israel untuk memenangkan perang dan mempertahankan keuntungannya di Gaza telah berkurang, dan tawaran rezim Israel di Lebanon telah berulang kali digagalkan selama dua dekade terakhir.”
Baroud kemudian menunjuk pada struktur yang salah dari militer dan pasukan keamanan Israel, dengan mengatakan bahwa kekurangan desain utama mereka tidak pernah ditangani atau bahkan diperbaiki.
“Tidak ada negara di bumi yang dapat menikmati keamanan, perdamaian, dan kemakmuran jangka panjang dengan mengorbankan yang lain, selama yang terakhir tidak pernah berhenti berjuang untuk kebebasan. Sampai Israel meninggalkan ‘fantasi keamanan’ yang bodoh, tidak akan pernah ada perdamaian sejati di Palestina, baik untuk orang Palestina yang tertindas maupun untuk penjajah Israel,” katanya.
Pada dini hari tanggal 6 September, Zakaria Zubeidi, mantan komandan Brigade Syuhada al-Aqsa dan lima anggota Jihad Islam menggali jalan keluar melalui sistem drainase sel mereka dan melarikan diri dari penjara Gilboa.
Baca Juga : PBB: Sejak Januari Israel Telah Membunuh 58 Warga Palestina, Termasuk Anak-Anak
Petugas penjara Israel disiagakan oleh para petani yang melihat mereka berlari melewati ladang.
Menurut media Israel, empat dari anggota Jihad Islam menjalani hukuman seumur hidup, sementara yang kelima ditahan tanpa dakwaan selama dua tahun di bawah perintah penahanan administratif.
Pada hari Sabtu (11/9), outlet media Israel melaporkan bahwa empat dari tahanan yang melarikan diri telah ditangkap di bagian utara wilayah pendudukan.