Jurnalis Palestina, Penerima Sobh Media Festival, Tewas di Gaza Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata

Gaza, Purna Warta – Pasukan Israel membunuh jurnalis Palestina Ahmed Abu al-Rous beberapa saat sebelum kesepakatan gencatan senjata diumumkan dalam perang genosida rezim tersebut di Jalur Gaza.

Jurnalis tersebut tewas bersama empat orang lainnya, termasuk saudaranya Mohamed, pada Rabu dalam serangan udara Israel yang menargetkan kendaraannya di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Abu al-Rous sedang meliput situasi yang meningkat di Gaza ketika serangan mematikan itu terjadi.

Pembunuhan tersebut membuat jumlah total jurnalis Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza menjadi sedikitnya 206 orang. Abu al-Rous adalah pemenang “Palestine Special: Citizen Journalist Award” di Festival Media Internasional Sobh kedua.

“Festival Sobh memiliki semua keistimewaan & kehormatan untuk memiliki seorang martir sebagai pemenang penghargaan jurnalisme warga,” kata Ahmad Noroozi, kepala Layanan Dunia Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), dalam sebuah posting X. Jurnalis tersebut telah merekam sebuah pesan dan mempercayakan rekannya untuk merilisnya jika ia mati syahid.

“Saya merasa tenang. Lega. “Senang atas semua yang telah saya lakukan untuk Gaza,” kata Abu al-Rous dalam pesan video yang direkam sebelumnya.

Qatar, mediator dalam gencatan senjata, mengumumkan pada hari Rabu bahwa Israel dan kelompok perlawanan Hamas Palestina telah menyetujui gencatan senjata, yang mengarah pada jeda dalam serangan gencar rezim tersebut selama 15 bulan di Gaza.

Gencatan senjata diharapkan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari dan mencakup tiga fase, yang masing-masing akan berlangsung selama 42 hari. Fase pertama akan melihat pembebasan sekitar 1.000 orang Palestina yang diculik, termasuk mereka yang dijatuhi hukuman panjang, dengan imbalan 33 tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menggambarkan pengumuman gencatan senjata sebagai “buah dari keteguhan legendaris rakyat Palestina dan perlawanan mereka di Gaza.”

Israel melancarkan serangan brutalnya terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, setelah Hamas melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas itu sebagai balasan atas kekejamannya yang meningkat terhadap Palestina orang.

Sejak dimulainya perang, rezim pendudukan telah menewaskan sedikitnya 46.707 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 110.265 lainnya, di wilayah yang dikepung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *