Ramallah, Purna Warta – Keamanan Israel menangkap 30 warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat pada hari Minggu (10/12), sehingga jumlah tahanan Palestina di wilayah pendudukan menjadi 3.760 sejak 7 Oktober, sebagaimana yang dilaporkan sebuah organisasi non-pemerintah lokal pada hari Senin (11/12).
Baca Juga : Iran: AS adalah Pemain utama dalam Pembantaian di Gaza
Masyarakat Tahanan Palestina dan Komisi Urusan Tahanan mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa penangkapan tersebut ditandai dengan pelecehan, pemukulan parah, dan ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta tindakan sabotase dan perusakan di rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat, Anadolu News agensi melaporkan.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Militer Israel juga menahan 142 perempuan dan anak-anak Palestina selama serangan darat mereka di Jalur Gaza, termasuk bayi menyusui dan orang tua, dua organisasi mengumumkan pada hari Minggu.
Para tahanan ditahan di beberapa fasilitas penahanan, termasuk penjara Al-Damon dan Hasharon.
Organisasi masyarakat sipil Palestina menuduh Israel melakukan kejahatan terhadap tahanan di Penjara Ofer, dan menolak mengungkapkan informasi tentang jumlah, nasib atau kondisi mereka.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Baca Juga : Solidaritas dengan Gaza, Aksi Mogok Massal Digelar di Tepi Barat dan Negara-negara Timur Tengah
Hampir 18.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 49.229 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.