Jumlah Orang Palestina yang Dibunuh oleh Israel Pada 2023 Meningkat Menjadi 36

Jumlah Orang Palestina yang Dibunuh oleh Israel Pada 2023 Meningkat Menjadi 36

Al-Quds, Purna Warta Seorang pemuda Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan rezim Israel di selatan di Tepi Barat yang diduduki pada hari Jumat (2/1), menambah jumlah korban jiwa warga Palestina akibat kekerasan Israel tahun ini menjadi 36 orang.

Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan pada hari Jumat bahwa Abdullah Samih, 25 tahun, meninggal beberapa menit setelah terluka parah oleh tentara pendudukan Israel di pos pemeriksaan Hawwara.

Baca Juga : Iran Katakan Tidak Kerja Sama Dengan Rusia Dalam Produksi Drone

Baca Juga : Iran Desak AS Untuk Cabut Sanksi Terhadap Suriah Yang Dilanda Gempa

Media Israel, sementara itu, mengklaim pasukan melepaskan tembakan ketika dia diduga mencoba merebut senjata tentara.

Kekerasan membara di Tepi Barat. Delapan anak di bawah umur juga termasuk di antara korban jiwa.

Dalam salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa tahun, pasukan Israel membunuh sembilan warga Palestina dan melukai 20 lainnya di kamp pengungsi Jenin pada 26 Januari, yang memicu kecaman internasional.

Juga pada hari Jumat, pemukim dan militer Israel menyerang acara penanaman pohon yang damai di kota Tuqu, sebelah tenggara Bethelem.

Puluhan pemukim Israel yang dijaga tentara secara fisik menyerang dan melepaskan tembakan berlapis karet ke aktivis lokal Palestina yang mengambil bagian dalam acara di tanah dekat kota yang terancam akan disita Israel, Taysir Abu Mufarreh, direktur Kotamadya Tuqu, mengatakan kepada kantor berita WAFA.

Pasukan juga menggunakan gas merica terhadap para peserta, melukai tiga orang yang dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan medis, tambah pejabat itu.

Sebelumnya pada hari Jumat, pasukan Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat, menangkap sembilan warga Palestina. Mereka menangkap seorang mantan tahanan di Nablus, tiga lainnya di Tubas, dua di Jenin, dan tiga di al-Khalil, lapor media Palestina.

Rezim secara teratur melakukan penggerebekan di berbagai kota di Tepi Barat dengan dalih menahan orang-orang Palestina yang “dicari”. Penggerebekan ini biasanya memicu konfrontasi kekerasan dengan penduduk setempat.

Baca Juga : Kelompok HAM: Pengepungan Akibatkan Ribuan Anak-anak Yaman Berisiko Meninggal

Baca Juga : Menlu Rusia: AS Bermain Api Mendorong Separatisme Di Wilayah Kurdi Suriah

Selama beberapa bulan terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap.

PBB menandai tahun 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat dalam 16 tahun terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *