Gaza, Purna Warta – Kantor media pemerintah di Gaza mengumumkan jumlah korban tewas akibat perang genosida Israel di wilayah yang terkepung itu menjadi 61.709. Salama Marouf, kepala kantor media tersebut, merilis angka tersebut pada hari Minggu dengan menambahkan 14.222 orang yang hilang dan kini diduga meninggal dunia ke dalam 47.487 jenazah yang telah dipindahkan ke rumah sakit.
Berbicara kepada wartawan di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, ia mengatakan korban termasuk 17.881 anak-anak, di antaranya 214 bayi baru lahir. Ia juga mencatat bahwa lebih dari 38.000 anak Palestina menjadi yatim piatu akibat serangan Israel terhadap Gaza.
“Lebih dari 6.000 warga Palestina ditahan oleh pasukan Israel dan puluhan dari mereka disiksa hingga tewas di dalam tahanan,” imbuhnya.
“Lebih dari 2 juta warga Palestina mengungsi secara paksa, dengan banyak yang terpaksa pindah lebih dari 25 kali karena tidak adanya layanan penting.”
Sementara itu, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) memperingatkan bahwa kebutuhan di Gaza “sangat besar.” “Setiap harapan pemulihan akan membutuhkan respons kemanusiaan skala penuh dengan semua lembaga bersatu,” katanya dalam sebuah posting X.
Kantor Berita Anadolu Turki melaporkan bahwa tim dari Pertahanan Sipil Palestina di Jalur Gaza dilaporkan telah memindahkan sisa-sisa jasad 20 warga Palestina yang dibunuh oleh Israel selama genosida di wilayah yang diblokade itu.
Jenazah-jenazah itu ditemukan dari tumpukan pasir di tanah kosong dekat sekolah penampungan yang hancur di kota Sheikh Zayed di Gaza utara, menurut laporan itu. Beberapa jenazah ditemukan dalam keadaan membusuk dan terpotong-potong, sementara yang lain hanya tinggal tulang-tulang saja.
Israel melancarkan serangan berdarah ke Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melancarkan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejamannya yang meningkat terhadap rakyat Palestina.
Israel dipaksa menyetujui gencatan senjata Gaza setelah rezim tersebut gagal mencapai tujuannya di wilayah yang dikepung selama perang genosida selama 15 bulan. Rezim Tel Aviv gagal mencapai tujuan yang dinyatakannya untuk membebaskan tawanan dan melenyapkan Hamas meskipun telah membunuh sejumlah besar warga Palestina.
Rezim tersebut menerima persyaratan negosiasi lama Hamas berdasarkan gencatan senjata Gaza, yang dimulai pada 19 Januari. Sejak itu, Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata beberapa kali.
Seorang warga Palestina tewas pada Minggu malam oleh peluru pasukan pendudukan di kota al-Shawka, sebelah timur kota Rafah, selatan Jalur Gaza. Selain itu, seorang wanita Palestina meninggal karena luka-luka yang dideritanya setelah militer rezim mengebom rumah keluarganya di Rafah. Seorang gadis Palestina juga meninggal karena luka-luka yang dideritanya selama agresi Israel terhadap Gaza.