Gaza, Purna Warta – Jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 52.800 sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut, saat Israel terus melanjutkan kampanye militernya di tengah meningkatnya kecaman internasional dan perpecahan politik internal atas kebijakan bantuan kemanusiaan.
Setidaknya 52.810 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Sabtu. Kementerian melaporkan bahwa 23 orang tewas dalam 24 jam terakhir, dan 124 lainnya terluka. Jumlah total yang terluka kini mencapai 119.473.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan, sementara tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata kementerian tersebut.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menegaskan kembali tuntutannya pada hari Jumat untuk penghentian penuh pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Saya meminta perdana menteri (Benjamin Netanyahu) dan rekan-rekan menteri saya untuk membatalkan keputusan bencana untuk memperbarui bantuan ke Gaza selama pertemuan Kabinet berikutnya; sebuah keputusan yang saya tolak dalam sesi sebelumnya,” tulis Ben-Gvir di X.
Ia menambahkan: “Adalah bodoh, salah secara moral, dan keliru secara strategis bagi warga Gaza untuk menerima pasokan sementara para sandera kami menderita kelaparan. Persamaannya harus jelas: Ingin bantuan kemanusiaan? Bebaskan para sandera kami.”
Pada hari Senin, Ben-Gvir mengulangi pendiriannya, dengan mengatakan satu-satunya bantuan yang harus masuk ke Gaza adalah “untuk tujuan migrasi sukarela,” Channel 14 Israel melaporkan.
Pernyataannya bertepatan dengan persetujuan Kabinet Keamanan Israel atas rencana pengiriman bantuan baru yang akan memungkinkan kontraktor keamanan swasta AS untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada individu di Gaza.
Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee mengumumkan pada hari Jumat bahwa operasi bantuan pangan untuk Gaza akan segera diluncurkan dan akan dilanjutkan tanpa keterlibatan pemerintah Israel.
Israel telah menutup penyeberangan perbatasan Gaza untuk bantuan pangan, medis, dan kemanusiaan sejak 2 Maret, memperburuk krisis kemanusiaan, menurut laporan oleh pemerintah, kelompok hak asasi manusia, dan lembaga internasional.
Mayoritas dari mereka yang tewas di Gaza sejak dimulainya serangan genosida adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait dengan perang brutalnya di daerah kantong tersebut.