Al-Quds, Purna Warta – Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan peningkatan jumlah martir setelah serangan tentara Israel di jalur tersebut, dan mengumumkan kematian 20 warga Palestina, termasuk beberapa anak.
Sumber-sumber Palestina mengumumkan pada Senin malam (10/5) bahwa jumlah korban Palestina dalam serangan Zionis di Jalur Gaza telah meningkat.
Menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan Jalur Gaza, jumlah korban Palestina telah meningkat menjadi 20, termasuk sembilan anak, menyusul serangan Zionis di Jalur Gaza.
Pernyataan itu menambahkan bahwa seorang gadis berusia 10 tahun telah tewas dan 65 lainnya terluka dalam serangan itu.
Bersamaan dengan pengumuman ini, sumber berita melaporkan serangan pesawat drone Israel terhadap posisi Jalur Gaza.
Baca Juga : PM Pakistan Kutuk Serangan Israel atas Warga Palestina
Tentara Israel mengklaim telah menargetkan beberapa posisi Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Di sisi lain, pada sore dan malam ini, serangan roket skala besar dilakukan terhadap posisi rezim Zionis di Yerusalem yang diduduki, kota-kota di sekitar Gaza, Asqalan dan Tel Aviv.
Serangan itu terjadi setelah Batalyon Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas, mengeluarkan tenggat waktu untuk Tel Aviv malam ini.
Gerakan tersebut juga memperingatkan Tel Aviv bahwa pada pukul 6 pagi waktu setempat area Masjid al-Aqsa dan Sheikh Jarrah harus dikosongkan dari pasukan Zionis.
Disebutkan juga bahwa pihak Zionis juga harus membebaskan tahanan Palestina.
Ketiadaan jawaban dari Tel Aviv dalam menanggapi tuntutan kelompok perlawanan dapat menjadikan posisi rezim di Yerusalem dan permukiman Zionis di sekitar Jalur Gaza sebagai sasaran tembak roket Hamas.
Baca Juga : Jihad Islam Palestina Serukan Unjuk Rasa Besar-besaran dan Intifadah
Masjid al-Aqsa dan sekitarnya di Yerusalem, dalam beberapa hari terakhir hingga saat ini, menjadi saksi serangan bertubi-tubi dari pihak pasukan Zionis.
Hal ini sejalan dengan rencana rezim Zionis untuk menghakimi Yerusalem dan membagi waktu dan ruang Masjid al-Aqsa, yang tentunya mengakibatkan terjadinya perlawanan ratusan penduduk Palestina di Yerusalem.