Tehran, Purna Warta – Mengacu pada kesyahidan pemuda Palestina oleh rezim Zionis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa hak asasi manusia telah dijadikan mainan bagi beberapa pemerintahan kriminal.
“Kematian syahid pemuda Palestina Ammar Muflih oleh peluru langsung militer rezim Zionis di depan umum layak mendapat tanggapan global. Namun, kejahatan sehari-hari rezim kriminal Zionis tidak dikutuk oleh penuntut hak asasi manusia, maupun pencari fakta [PBB] misi yang akan dibentuk untuk kejahatan tersebut,” tulis Nasser Kan’ani dalam sebuah tweet pada hari Jumat.
“Hak asasi manusia telah diubah menjadi mainan beberapa pemerintahan kriminal,” tambahnya.
Baca Juga : Iran: Tujuan Tuduhan Penjualan Senjata Ke Rusia Legalkan Aliran Senjata Barat ke Ukraina
Pasukan Israel telah menembak mati pemuda Palestina, yang diidentifikasi sebagai Ammar Muflih berusia 22 tahun, di Tepi Barat yang diduduki, dan menandai kasus terbaru dari kekerasan mematikan oleh pasukan rezim terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.
Muflih ditembak mati menyusul dugaan serangan penusukan terhadap pasukan rezim di sebuah pos pemeriksaan di kota Hawara di Tepi Barat utara pada hari Jumat (2/11).
Rekaman yang dirilis di media sosial menunjukkan Ammar ditembak empat kali dari jarak dekat saat dia tergeletak di tanah.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pasukan Israel memblokir petugas tanggap darurat untuk menjangkau korban.
Ini akan menambah hampir 210 orang Palestina yang telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini saja.
Baca Juga : Robert Malley: Biden Bersedia Ambil Tindakan Militer Terhadap Iran Jika Pembicaraan JCPOA Gagal
Bentrokan meletus di Hawara setelah pembunuhan itu terjadi, ketika pasukan Israel menembak dan melukai seorang warga Palestina, dan puluhan lainnya menjadi sasaran tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan rezim pendudukan.
Kementerian luar negeri Palestina mengutuk “kejahatan keji” yang dilakukan oleh “tentara Israel yang rasis” dan meminta pertanggungjawaban langsung rezim Israel.