Gaza, Purna Warta – Gerakan perlawanan Jihad Islam Palestina dengan tegas menolak tuduhan militer Israel bahwa kelompok yang bermarkas di Gaza bertanggung jawab atas serangan terhadap kompleks rumah sakit yang penuh sesak di Gaza tengah, dan menolak klaim tersebut sebagai “kebohongan belaka.”
Baca Juga : Iran: Dunia Muslim Tidak Pernah Mentolerir Kejahatan Israel terhadap Anak-anak dan Perempuan Gaza
“Musuh Zionis berusaha keras untuk menghindari tanggung jawab atas pembantaian brutal yang dilakukannya dengan mengebom Rumah Sakit al-Ahli al-Arab yang dikelola Anglikan, juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, di Gaza melalui pemalsuan kebohongan dan menyalahkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas hal tersebut,” ungkap Gerakan Jihad Islam dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
“Oleh karena itu, kami menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan musuh adalah salah dan tidak berdasar,” tegas gerakan perlawanan tersebut.
Menurut pernyataan tersebut, rumah sakit tersebut telah diperintahkan untuk dievakuasi oleh rezim Tel Aviv di bawah ancaman pemboman, dan bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Israellah yang menyebabkan tragedi tersebut.
Dikatakan bahwa rumah sakit tersebut telah “menerima pemberitahuan publik mengenai evakuasi di bawah ancaman pemboman.”
Pada Selasa malam, serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Ahli Arab di Gaza menewaskan sedikitnya 500 orang, menurut warga Palestina, dalam salah satu serangan terburuk sejak kekerasan dimulai pada 7 Oktober.
Baca Juga : Dukung Total Israel, AS Kirim Perangkat Tempur Canggih, Apa Saja?
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan pada hari Rabu bahwa ratusan orang tewas dan petugas penyelamat masih mengeluarkan mayat-mayat dari reruntuhan. Pemboman terhadap rumah sakit di Gaza memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh Timur Tengah, dan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk mengutuk serangan mematikan tersebut.
Protes pro-Palestina juga terjadi di kedutaan besar Israel di Yordania serta di Turki dan di dekat kedutaan AS di Lebanon.