Gaza, Purna Warta – Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Jihad Islam Palestina menggambarkan perlawanan sebagai pilihan terbaik untuk mengakhiri pendudukan rezim Zionis Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun, dan menekankan bahwa perjuangan akan terus berlanjut sampai kemenangan akhir tercapai.
Baca Juga : Pasukan Israel Serang Kamp Pengungsi Palestina di Tepi Barat yang Diduduki
Berbicara kepada perwakilan faksi-faksi Palestina di Suriah dalam pertemuan di ibu kota Damaskus pada hari Minggu, Ziyad al-Nakhalah menegaskan kembali komitmen jangka panjang dan tak tergoyahkan dari front perlawanan untuk terus berperang sampai pembebasan penuh atas tanah yang diduduki.
“Kami akan tetap berada di bawah pendudukan jika kami tidak melawan musuh,” tegasnya.
Nakhalah lebih lanjut mencatat bahwa pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya baik bagi bangsa Palestina maupun kelompok perlawanan mereka.
“Gaza adalah ujian berat bagi semua lapisan masyarakat kita, yang menderita akibat pendudukan dan pengungsian paksa. Warga negara kita menunjukkan tingkat ketahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza, dan musuh Zionis juga menghadapi tingkat ketabahan yang belum pernah mereka alami sebelumnya,” kata pemimpin Jihad Islam tersebut.
Ia kemudian menggambarkan perjuangan yang sedang berlangsung sebagai sebuah kesempatan bagi semua pihak untuk melawan entitas Zionis yang sedang mengambil alih kekuasaan, dan menggarisbawahi bahwa perlawanan terhadap musuh tetap menjadi satu-satunya cara menuju pembebasan dari pendudukan.
“Jalan menuju perlawanan adalah pilihan terbaik untuk mengakhiri pendudukan Zionis” Nakhalah menggarisbawahi, menunjuk pada pengorbanan besar yang telah dilakukan seluruh rakyat Palestina dalam hal ini.
Israel melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Perlawanan Irak Serang Pangkalan Udara Israel sebagai Solidaritas terhadap Palestina
Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh 35.034 warga Palestina dan melukai 78.755 lainnya.