Al-Quds, Purna Warta – Salah satu pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menegaskan bahwa rezim pendudukan tidak dapat memeras rakyat Palestina melalui tindakan kriminal seperti pengepungan dan kelaparan paksa. Di tempat lain, Jihad Islam Palestina mengkritik hasil keputusan KTT di Kairo.
Baca juga: UNRWA: Agresi Israel di Tepi Barat Selaras dengan ‘Visi’ Aneksasi
Sementara rezim Zionis palsu telah memulai tindakan kriminal baru terhadap warga sipil di Gaza dan memblokir semua jalur masuk ke Jalur Gaza untuk mencegah bantuan ke wilayah tersebut, dalam upaya memeras Hamas terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan Israel tanpa jaminan penghentian perang, Sami Abu Zuhri, juru bicara senior Hamas, mengumumkan bahwa langkah terbaru Zionis adalah kejahatan perang.
Abu Zuhri menekankan pada hari Selasa (4/3), “Senjata perlawanan adalah bagian dari garis merah kami dan tidak dapat dibahas dalam negosiasi apa pun.”
Rezim Zionis Akan Mulai Serangan Baru di Gaza dalam 10 Hari
Saluran TV Israel 12 melaporkan pada Selasa bahwa rezim Zionis akan melanjutkan serangan terhadap Jalur Gaza dalam 10 hari jika tidak ada kesepakatan dengan Hamas untuk pertukaran tahanan.
Hamas: Kami Tidak Akan Biarkan Kekuatan Asing Campur Tangan dalam Urusan Gaza
Bersamaan dengan ancaman rezim Zionis, Juru Bicara Hamas, Hazem Qasem, mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa setiap langkah untuk masa depan Gaza harus diambil melalui kesepakatan nasional, dan gerakan ini tidak akan mengizinkan kekuatan asing mana pun untuk campur tangan.” Pernyataan ini dirilis saat KTT Luar Biasa Arab bertajuk “Konferensi Palestina” diadakan di Mesir pada Selasa, di mana para pemimpin negara-negara Arab menekankan penentangan mereka terhadap relokasi paksa warga Palestina, dukungan mereka untuk rekonstruksi Jalur Gaza, dan pentingnya perlindungan Gaza dan Tepi Barat di bawah kedaulatan terintegrasi.
Jihad Islam Palestina: Keputusan KTT Arab di Kairo Gagal Menjawab Tantangan ke Depan
Menyikapi hal ini, Jihad Islam Palestina menilai positif isi pernyataan akhir KTT Luar Biasa Arab di Kairo, tetapi menekankan bahwa keputusan KTT tidak cukup untuk menjawab tantangan yang diberlakukan oleh rezim Zionis dan AS terhadap rakyat Palestina serta sikap negara-negara Arab.
Peningkatan Jumlah Syuhada di Gaza
Jenazah baru yang ditemukan di bawah reruntuhan di berbagai wilayah Jalur Gaza meningkatkan jumlah syuhada menjadi 48.405 sejak dimulainya perang di wilayah tersebut oleh rezim Zionis pada 7 Oktober 2023. Tujuh jenazah syuhada ditemukan di bawah reruntuhan, dan seorang warga Palestina lainnya juga meninggal karena luka-lukanya dan syahid dalam 24 jam terakhir di Gaza. Sebanyak 11 orang terluka juga dibawa ke rumah sakit.
Operasi Syahid Melawan Zionis di Tepi Barat
Bersamaan dengan perkembangan ini, seorang warga Palestina menyerang pangkalan keamanan di utara Tepi Barat, tetapi syahid oleh pasukan Israel. Hamas memuji operasi syahid ini dan menekankan bahwa semangat perlawanan tetap hidup di hati pemuda Palestina yang revolusioner.