Gaza, Purna Warta – Kelompok perlawanan Brigade Al-Quds, cabang militer Jihad Islam palestina menyebut bahwa Iran dan front Resistensi ikut andil dalam kemenangan Palestina dalam perang 11 hari dengan Israel.
Juru bicara Brigade Al-Quds, Abu Hamza, pada Jumat (21/5) mengatakan bahwa pertempuran saat ini dengan rezim Israel telah berhenti. Namun perjuangan mereka untuk meraih hak-hak bangsa Palestina belum usai.
Baca Juga : Pesan Pemimpin Tertinggi Iran Atas Kemenangan Perlawanan Palestina
“Suara roket dan bubuk mesiu telah berhenti, tetapi perjalanan panjang kami tidak akan berhenti, dan kami di Brigade Yerusalem, bersama dengan faksi-faksi perlawanan, mengalahkan Netanyahu dan pasukannya,” kata Abu Hamza seperti dilansir Almayadeen pada Jumat (21/5).
“Dengan hujan peluru kendali dan cornet, kami mengubah kota-kota yang diduduki menjadi tempat yang tidak bisa dihuni bagi mereka. Unit tempur kami sedang menunggu keputusan musuh untuk bergerak ke Gaza.,” lanjtnya.
Abu Hamza menekankan bahwa “pembantaian musuh yang mengerikan, dan penargetan infrastruktur dan pemukiman, tidak akan terhapus dari ingatan meskipun kami meraih kemenangan, dan darah para martir akan mendorong pada pertempuran untuk membebaskan Palestina seutuhnya.”
“Yerusalem adalah inti dari perjuangan kami, pedang perlawanan kami, dan bukti kemenangan kami. Dan apa yang telah kami capai, dari pertempuran besar-besaran yang telah menyebar ke seluruh tanah air kami, harus dibangun di atasnya.”
Abu Hamza mengindikasikan, “Kami lebih kuat dan lebih kuat, dan kami akan terus berjalan dengan percaya diri, dalam proyek untuk membebaskan seluruh Palestina.”
Baca Juga : WHO: Israel Hancurkan 30 Fasilitas Kesehatan di Gaza
Juru bicara militer untuk Brigade al-Quds mengapresiasi peran Iran dan para pemimpin poros perlawanan dalam mendukung perlawanan Palestina. “Anda adalah mitra kami dalam kemenangan ini,” ucap Abu Hamza yang ditujukan kepada Iran dan Front Resostensi.
Sebelumnya pada hari itu, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam di Palestina, Ziyad al-Nakhaleh, menegaskan bahwa “kami akan melanjutkan perlawanan dan perjuangan sampai kemenangan dan kembalinya orang-orang kami ke Palestina,” mencatat bahwa “perlawanan akan terus ada dan akan menanggapi agresi apa pun.”
Gencatan senjata antara perlawanan Palestina dan pendudukan Israel mulai berlaku pada pukul 2 hari Jumat, 11 hari setelah dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza.