Jihad Islam: Israel Harus Bertanggung Jawab Atas Eskalasi Situasi Paska Kekerasan di Al-Aqsa

Jihad Islam: Israel Harus Bertanggung Jawab Atas Eskalasi Situasi Paska Kekerasan di Al-Aqsa

Gaza, Purna Warta Gerakan perlawanan Palestina Jihad Islam mengatakan rezim Zionis harus bertanggung jawab atas eskalasi situasi setelah serangan oleh pemukim ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur al-Quds.

Tariq Salmi, juru bicara Jihad Islam mengatakan kepada TV Yaman al-Masirah pada hari Minggu (18/7) bahwa dengan perilaku agresifnya baru-baru ini, rezim Israel sedang mencoba untuk menciptakan citra pemenang di Yerusalem al-Quds dan membuktikan kepada para pemukim bahwa mereka mendominasi kekuasaan di sana.

Baca Juga : Iran Kecam Agresi di Masjid al-Aqsa; UEA Kaki Tangan Kejahatan Israel

Sebelumnya pada hari yang sama, media Palestina melaporkan bahwa puluhan petugas polisi Israel telah menggerebek tempat suci melalui Gerbang Chain dan Maroko, lalu memukuli dan menyerang jamaah Muslim yang sedang shalat di masjid.

“Kelompok perlawanan Palestina memantau dan mengevaluasi insiden dan situasi di Masjid al-Aqsa,” katanya.

Juru bicara tersebut mengatakan kelompok-kelompok perlawanan yang paling menonjol di Jalur Gaza yang terkepung adalah Jihad Islam dan Hamas. Mereka mampu menjatuhkan mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan juga jenderal-jenderal lainnya.

Dia juga mengatakan rezim Israel telah mengeksploitasi normalisasi hubungannya dengan negara-negara Arab tertentu untuk menyelesaikan Yudaisasi Yerusalem al-Quds dan merusak perjuangan Palestina.

Baca Juga : Gaza Bersiap Untuk Idul Adha di Tengah Kondisi yang Mengerikan

Al-Aqsa Diserang

Pada hari Minggu pagi (18/7), sejumlah pemukim yang didukung oleh pasukan Israel masuk ke halaman Masjid al-Aqsa dan melukai puluhan jemaah Palestina saat memaksa mereka keluar dari tempat suci tersebut.

Menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, lusinan petugas polisi Israel menggerebek situs tersebut dan membuka jalan bagi ratusan pemukim untuk masuk. Mereka menerobos masuk ke halaman setelah hampir seluruhnya kosong dari jamaah Muslim.

Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Palestina menyebut insiden itu sebagai ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas warga Palestina. Dia menambahkan bahwa pihaknya menganggap pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi tersebut.

Baca Juga : Warga Palestina Mengutuk Pengepungan Ketat Gaza oleh Israel

Juru bicara Hamas di Yerusalem al-Quds, Mohammed Hamadeh meminta warga Palestina untuk mengunjungi Masjid al-Aqsha dalam jumlah besar dan tetap di sana sampai salat Idul Adha pada hari Selasa.

Hamadeh mengatakan, “Israel memberikan kebebasan bertindak kepada pemukim di kompleks Masjid al-Aqsa bukan merupakan bukti kedaulatan Israel, tapi sebaliknya.”

“Hal ini menunjukkan dengan jelas ketidakberdayaan Israel, rakyat Palestina selalu memiliki pahlawan yang siap untuk membela Al-Aqsa.”

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi lonjakan tajam dalam tindakan agresi yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap Palestina di seluruh wilayah pendudukan.

Baca Juga : Palestina Kecam Serangan Pemukim Israel ke Kompleks Al-Aqsa

Secara khusus, para pemukim yang didukung oleh pasukan Israel secara teratur masuk ke Masjid al-Aqsa dan menyerang jamaah Palestina.

Pada hari Sabtu (17/7), Salmi mengatakan bahwa pemukim Israel adalah “target sah” dari para pejuang perlawanan Palestina sehubungan dengan laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa pemukim dan pasukan pendudukan bekerja sama dalam serangan yang menewaskan sejumlah warga Palestina pada bulan Mei.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *