Tehran, Purna Warta – Para komandan tinggi militer Iran mengatakan rezim Zionis Israel berada di nafas-nafas terakhirnya saat dunia Muslim menyatakan dukungan tak henti-hentinya untuk Palestina pada Hari Quds Internasional.
Muslim di Iran dan negara lain turun ke jalan pada hari Jumat untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas dan mengecam kejahatan Israel.
Baca Juga : Reaksi Berbeda Gedung Putih Terkait Perkembangan Yaman
Beberapa komandan tinggi Iran berpidato di rapat umum, menunjuk pada kejatuhan penjajah yang akan segera terjadi.
“Hari Quds memanifestasikan pentingnya Palestina di dunia Muslim karena masalah Palestina tidak terbatas pada pendudukan, melainkan merupakan tanda konfrontasi antara front arogansi dan Muslim,” kata Panglima Angkatan Darat Iran Mayor Jenderal Abdulrahim Mousavi yang berpidato di pawai Quds di Tabriz, barat laut Iran.
Musuh-musuh Islam bekerja untuk menjauhkan masalah Palestina dari opini publik Muslim melalui propaganda yang luas sehingga walaupun rezim Zionis membunuh anak – anak, mereka dapat melanjutkan kejahatannya, katanya.
Menunjuk pada kejahatan rezim yang tidak manusiawi, dia bertanya, “Pencari kebebasan apa di dunia yang dapat melihat semua penindasan ini, akan tetapi diam?”
“Mempertahankan Palestina sama saja dengan mempertahankan keamanan regional dan tidak diragukan lagi jatuhnya rezim akan membawa perdamaian dan keamanan ke kawasan itu,” katanya.
“Rezim Zionis berada di kaki terakhirnya,” katanya, mencatat bahwa persamaan medan telah berubah mengarah pada dukungan perlawanan selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga : 23 Tentara AS Menderita Kerusakan Otak dalam Serangan di Suriah
Mayor Jenderal Hossein Salami, kepala komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), mengatakan kepada para demonstran di Isfahan bahwa “Sebuah kehidupan baru telah dihembuskan ke dalam gerakan Palestina.”
“Operasi dilakukan di Tepi Barat dan Tel Aviv dan rezim yang telah mengepung dirinya sendiri dengan tembok seperti garnisun yang mengerikan dan dilengkapi dengan sistem keamanan paling modern yang tidak dapat mencegah pengiriman senjata ke Tepi Barat dan operasi dari Pejuang Palestina,” katanya.
Berbicara kepada wartawan di sela-sela aksi unjuk rasa di Tehran, kepala polisi Iran Brigadir Jenderal Ahmad-Reza Radan mengatakan mendukung Palestina adalah kewajiban agama.
Orang-orang menganggap partisipasi dalam demonstrasi Hari Quds Internasional sebagai kewajiban agama karena sekelompok orang telah tertindas dan umat Islam berkewajiban untuk mendukung yang tertindas dan menyerang penindas, katanya.
Roket menggantikan batu
Di masa lalu, pemuda Palestina akan melawan rezim Zionis dengan batu tetapi hari ini, mereka dapat menargetkan rezim pembunuh anak-anak dengan ratusan roket kapan saja, kata komandan Pasukan Darat Angkatan Darat Iran dalam rapat umum di Kermanshah, sebelah barat Iran. “Tidak ada titik di wilayah pendudukan yang aman dari roket Republik Islam Iran dan pasukan perlawanan,” kata Brigadir Jenderal Kioumars Haidari.
Baca Juga : Bendera Israel Dilindas di Depan Gedung Merdeka, Warnai Aksi Hari Quds di Bandung
“Rezim Israel telah terpolarisasi hari ini dan dengan berlanjutnya kondisi ini, seperti yang diakui para pejabatnya, mereka mungkin tidak akan terlihat lagi 10 tahun ke depan.”