Gaza, Purna Warta – Israel telah menunda pembebasan ratusan tahanan Palestina, meski Hamas telah memindahkan enam tawanan Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menunda pembebasan kelompok ketujuh tahanan Palestina pada hari Sabtu, demikian laporan.
Netanyahu diperkirakan akan mengadakan konsultasi malam itu untuk membahas langkah selanjutnya, dengan fokus pada pengamanan pemulangan semua tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Keputusan akhir tentang apakah akan melanjutkan pembebasan 602 tahanan Palestina akan bergantung pada hasil pertemuan tersebut, menurut laporan tersebut.
Para pejabat mengatakan diskusi tersebut akan mengkaji fase berikutnya dari pertukaran tahanan dan apakah akan melanjutkan pembebasan yang dijadwalkan.
Berdasarkan fase pertama perjanjian gencatan senjata selama 42 hari, yang dimulai pada 19 Januari, 33 tawanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan hampir 2.000 tawanan Palestina. Empat tawanan Israel masih akan dibebaskan berdasarkan fase ini.
Penundaan tersebut telah memicu rasa frustrasi di antara keluarga tawanan Israel, yang mengorganisir protes untuk mendesak rezim tersebut agar menghormati perjanjian dan melanjutkan pembebasan tahanan yang direncanakan.
Hamas Meminta Israel untuk Melaksanakan Ketentuan Gencatan Senjata Secara Penuh Hamas menegaskan kembali pada hari Sabtu bahwa pelaksanaan penuh perjanjian gencatan senjata diperlukan untuk memastikan pertukaran tahanan di masa mendatang.
“Pendudukan harus tetap berkomitmen pada ketentuan perjanjian yang tersisa dan pelaksanaan protokol kemanusiaan,” kata juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou dalam sebuah pernyataan.
“Tiga puluh tiga hari telah berlalu sejak fase pertama dimulai tanpa pendudukan sepenuhnya melaksanakan ketentuan perjanjian,” tambahnya.
Al-Qanou memperingatkan tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, dan menyerukan mediator internasional untuk menekan Israel agar menegakkan ketentuan kemanusiaan, termasuk tempat berlindung dan pasokan bantuan bagi warga Palestina.
Hamas sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka dapat menunda pembebasan tawanan Israel jika militer Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.