Gaza, Purna Warta – Pasukan Israel telah meningkatkan serangan udara mematikan mereka di Gaza utara, di mana pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan kondisi tersebut sebagai “apokaliptik.”
Serangan udara Israel di Gaza utara telah merenggut nyawa sedikitnya 13 orang sejak pagi, kata pejabat Palestina.
Dalam pernyataan bersama, kepala badan PBB mengatakan “situasi yang terjadi di Gaza utara sangat mengerikan.”
“Daerah tersebut telah dikepung selama hampir sebulan, tidak mendapatkan bantuan dasar dan pasokan penyelamat sementara pemboman dan serangan lainnya terus berlanjut,” kata mereka.
Kepala badan kemanusiaan, kesehatan, dan badan lainnya memperingatkan bahwa “seluruh penduduk Palestina di Gaza utara berada pada risiko yang sangat besar untuk meninggal karena penyakit, kelaparan, dan kekerasan.”
Pejabat PBB juga memperingatkan bahwa upaya kemanusiaan tidak dapat memenuhi skala kebutuhan di Gaza utara.
“Barang-barang dasar yang menyelamatkan jiwa tidak tersedia. Pekerja kemanusiaan tidak aman untuk melakukan pekerjaan mereka dan dihalangi oleh pasukan Israel dan oleh rasa tidak aman untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan,” kata mereka.
Pejabat tersebut meminta Israel untuk “menghentikan serangannya di Gaza dan terhadap pekerja kemanusiaan yang mencoba membantu.” Rachael Cummings dari Save the Children International juga mengatakan pada hari Minggu bahwa “konvoi makanan dan air ditolak masuk ke wilayah utara.
“Ini benar-benar bencana besar,” katanya. “Orang-orang terus-menerus dibombardir dengan serangan udara dan tentu saja, kami tahu bahwa makanan dan air tidak mencukupi,” kata Cummings.
UNICEF, badan PBB untuk anak-anak, mengatakan sebelumnya bahwa lebih dari 50 anak tewas dalam serangan di Jabalia di utara dalam 48 jam terakhir.
Dikatakan bahwa “tingkat kematian anak-anak yang mengerikan di Gaza Utara” membuka “babak gelap lainnya dalam salah satu periode tergelap” perang genosida Israel di wilayah Palestina.