Israel Sita Bantuan dan Bahan Bakar dari Uni Eropa untuk Jaringan Listrik Al-Khalil di Gaza

Satu-satunya pembangkit listrik Gaza di Nuseirat

Gaza, Purna Warta – Pihak berwenang Israel telah menyita peralatan yang disediakan oleh Uni Eropa untuk pekerjaan perbaikan dan pemulihan jaringan listrik di kota al-Khalil (Hebron) Tepi Barat selatan.

Kantor berita resmi Wafa melaporkan pada hari Senin (22/7) bahwa tentara Israel menyita peralatan dan kabel. Mereka mencegah teknisi melanjutkan pekerjaan mereka di fasilitas tersebut.

Samou Hatem Mahareeq, walikota daerah Samou di al-Khalil mengatakan bahwa Denmark dan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya telah menyediakan total 93.000 euro dana kemanusiaan untuk pemeliharaan jaringan pembangkit listik yang melayani sekitar 2.500 penduduk lokal di daerah tersebut.

Fasilitas jaringan tersebut terletak di Area C yang 60 persennya merupakan wilayah Tepi Barat dan berada di bawah kendali penuh Israel. Warga Palestina yang tinggal di sana menghadapi kondisi yang mengerikan.

Israel dalam beberapa tahun terakhir telah menghancurkan beberapa sekolah, klinik, dan proyek kemanusiaan yang didanai Uni Eropa di daerah tersebut.

Israel melarang masuk bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza

Media Palestina mengatakan bahwa Israel telah mencegah masuknya lebih dari dua lusin truk bahan bakar menuju pembangkit listrik satu-satunya Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom. Rute tersebut merupakan rute perdagangan komersial utama wilayah itu.

“Otoritas pendudukan [Israel] melarang masuknya 25 truk berisi bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza,” kata Rami Abu Elreish dari Kementerian Ekonomi yang dikelola Hamas.

Gaza telah menerima kebutuhan pokoknya melalui Kerem Shalom serta dua penyeberangan lainnya, salah satunya dengan Mesir yang dikontrol ketat oleh pemerintah tersebut.

Bulan lalu, Israel mengizinkan masuknya bahan bakar untuk pembangkit listrik setelah penangguhan selama 49 hari.

Wilayah Palestina yang terkepung dengan populasi lebih dari dua juta orang telah menderita krisis energi dalam beberapa tahun terakhir.

Gaza telah berada di bawah blokade ketat Israel selama lebih dari satu dekade. Warga mengalami pemadaman listrik terus-menerus. Blokade telah menyebabkan penurunan standar hidup serta tingkat pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemiskinan yang tak henti-hentinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *