Gaza, Purna Warta – Pasukan militer Israel telah menargetkan sekolah-sekolah di Gaza yang berfungsi sebagai tempat penampungan bagi pengungsi Palestina, yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan kecaman luas dari lembaga-lembaga internasional.
Sejak dimulainya perang genosida di Gaza, militer Israel telah berulang kali menyerang sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi secara paksa dari rumah mereka.
Antara 6 Oktober dan 15 Desember tahun sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga-lembaga bantuan melaporkan sedikitnya 95 insiden yang melibatkan serangan terhadap gedung-gedung sekolah di Gaza, yang banyak di antaranya berfungsi sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi.
Dari insiden tersebut, 61 terjadi di Gaza Utara, wilayah yang dikepung oleh pasukan Israel sejak 6 Oktober.
Serangan terbaru termasuk pengeboman sekolah Zainab al-Wazir, atau Halawa, yang menewaskan delapan orang pada hari Senin.
Pada tanggal 25 Desember, enam warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas dalam pengeboman di sebuah sekolah di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, dan pada tanggal 19 Desember, tiga belas warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan serupa di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di lingkungan Tuffah, Kota Gaza.
Menurut badan kemanusiaan PBB, 88 persen bangunan sekolah di Gaza (496 dari 564) telah hancur atau rusak parah. Di seluruh wilayah, 69 persen dari semua bangunan mengalami kerusakan atau kehancuran.
Pada bulan Desember, kantor hak asasi manusia PBB mengutuk “pola serangan Israel yang berkelanjutan terhadap sekolah-sekolah yang berfungsi sebagai tempat penampungan,” menyoroti tingginya jumlah kematian akibat serangan ini. Ia memperingatkan bahwa penargetan lokasi yang diketahui sebagai tempat berlindung warga sipil dapat mengakibatkan jatuhnya korban sipil yang berlebihan dan berpotensi melanggar hukum humaniter internasional.
Mahmoud Basel dari Pertahanan Sipil Gaza mengkritik kelambanan global saat Israel terus menyerang sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung. “Menyerang dan menargetkan sekolah-sekolah adalah kejahatan berkelanjutan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Seluruh dunia menyaksikan dengan diam saat tempat penampungan dan sekolah kami, yang menampung orang-orang terlantar, menjadi sasaran,” katanya.
Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan pejuang Hamas di dalam sekolah tetapi belum memberikan bukti untuk mendukung klaim ini.