Gaza, Purna Warta – Dalam eskalasi yang parah, serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan 33 warga Palestina dan melukai 156 orang dalam 24 jam terakhir saat rumah sakit tutup, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementara otoritas setempat melaporkan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah setelah pengepungan selama sebulan.
Baca juga: Setidaknya 34 Warga Palestina Tewas Saat Israel Mengintensifkan Serangan Udara di Jalur Gaza
Krisis kemanusiaan di Gaza utara memburuk saat penduduk menanggung serangan terus-menerus dan pengepungan selama sebulan, yang menyebabkan apa yang disebut pejabat setempat sebagai “kelaparan paksa.”
Para penyintas berjuang untuk mendapatkan pasokan penting saat serangan udara Israel yang gencar menargetkan sekolah, rumah sakit, dan daerah permukiman. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, rumah sakit terakhir yang berfungsi di Gaza utara, diserang lagi oleh pasukan Israel tadi malam. Serangan tersebut merusak fasilitas penting, termasuk unit perawatan intensif (ICU), tempat seorang anak berusia empat hari, Mohammed, dilaporkan menjadi satu-satunya pasien yang tersisa.
Di Gaza bagian tengah, dua warga Palestina terluka saat memetik buah zaitun, dan lima lainnya tewas. Beberapa serangan udara juga menghantam kamp pengungsi Nuseirat, menghancurkan bangunan tempat tinggal dan lahan pertanian. Satu serangan baru-baru ini melukai lima orang, termasuk anak-anak kecil, dan serangan sebelumnya di daerah permukiman menewaskan sedikitnya dua orang.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, semua rumah sakit di Gaza utara kini tidak beroperasi karena pemboman terus-menerus dan blokade militer yang mencegah bantuan memasuki daerah tersebut.
Kantor tersebut melaporkan bahwa 1.800 orang telah tewas, dengan 4.000 lainnya terluka di Gaza utara selama sebulan terakhir. Tim pertahanan sipil yang berusaha menanggapi krisis tersebut telah menghadapi serangan, penangkapan, dan pembatasan, yang memperburuk situasi yang sudah kritis.
Baca juga: Larangan Israel terhadap UNRWA PBB Picu Kekhawatiran Krisis yang Lebih Dalam bagi Pengungsi Gaza
Di tengah kondisi ini, dokter di Rumah Sakit Kamal Adwan melaporkan kekurangan listrik dan pasokan medis yang parah, dengan pasien bergantung pada solusi IV yang terbatas dan berjuang untuk bertahan hidup karena peralatan penting rusak. Mohammed, bayi yang dirawat di ICU, kehilangan keluarganya dalam pengepungan dan kesulitan bernapas setelah stasiun oksigen rumah sakit hancur.
Statistik Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa setidaknya 43.374 orang tewas dan 102.261 orang terluka di Gaza sejak 7 Oktober 2023.