Israel Putus Aliran Listrik ke Gaza

Israel Putus Aliran Listrik ke Gaza

Yerusalem, Purna Warta Rezim Israel telah memutus aliran listrik ke Jalur Gaza ketika mereka mengintensifkan serangannya terhadap wilayah Palestina yang terkepung tersebut.

Menteri Energi Israel mengatakan dia memerintahkan perusahaan listrik Israel untuk menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza pada hari Sabtu.

Baca Juga : Tempur Habis-Habisan, Hamas: Kami Siap dengan Konsekuensi Terburuk

“Saya telah menandatangani perintah yang menginstruksikan Perusahaan Listrik (Israel) untuk menghentikan pasokan listrik ke Gaza,” kata Menteri Energi Israel Israel Katz dalam sebuah pernyataan.

Pemadaman listrik sudah menjadi hal yang biasa terjadi sehari-hari di Gaza. Banyak rumah tangga di sana hanya mendapat aliran listrik selama beberapa jam sehari secara bergilir pada hari-hari sebelum pemadaman listrik baru-baru ini dimulai.

Otoritas listrik Gaza mengatakan 80 persen pasokan listrik ke Gaza dari jaringan nasional telah diputus setelah pengumuman Israel tersebut.

Baca Juga : Jejak Amerika dan Israel dalam Serangan Teroris di Homs

Pasukan Israel melancarkan serangan di berbagai kota di Tepi Barat yang diduduki hampir setiap hari dengan dalih menahan orang-orang yang oleh rezim disebut sebagai “buronan”. Penggerebekan biasanya berujung pada konfrontasi kekerasan dengan warga.

Sementara itu, petugas medis Palestina mengatakan lebih dari 230 orang tewas dan banyak lainnya terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza yang terkepung pada hari Sabtu.

Sejumlah besar bangunan, rumah, dan fasilitas umum di Gaza juga rusak parah akibat serangan udara hebat Israel.

Pasukan Israel melancarkan serangan udara mematikan setelah pejuang perlawanan melancarkan operasi kejutan berskala besar sebagai tanggapan atas penodaan Masjid al-Aqsa di tengah meningkatnya kekerasan pemukim.

Baca Juga : Kemelut Politik Internal Israel Perparah Situasi Wilayah Pendudukan

Meningkatnya angka kematian menjadikan tahun 2023 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB mulai mencatat jumlah korban jiwa pada tahun 2005.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *