Al-Quds, Purna Warta – Media pemberitaan Palestina melaporkan, Pasukan Israel menyerbu sebuah kamp pengungsi di pinggiran kota Nablus Tepi Barat pada hari Selasa (30/5), dan melukai lebih dari 40 warga Palestina.
Ahmad Jibril, kepala Departemen Darurat dan Ambulans di Bulan Sabit Merah Palestina, mengatakan Sekitar 46 warga Palestina dirawat karena luka-luka selama penggerebekan di kamp pengungsi Askar yang terjadi pada dini hari Selasa pagi.
Baca Juga : Maduro – Lula Umumkan Era Baru Hubungan Brazil-Venezuela Lawan Sanksi AS
Laporan itu menambahkan bahwa 44 orang Palestina yang terluka menderita inhalasi gas air mata.
Sumber keamanan Palestina mengatakan satu unit besar pasukan Israel masuk ke rumah keluarga Hasan Qatanani dan memetakannya sebelum pembongkaran yang direncanakan.
Pemuda Palestina Qatanani dibunuh oleh pasukan Israel awal bulan ini. Tentara rezim mengklaim bahwa dia bertanggung jawab atas serangan penembakan April di Lembah Yordan yang menewaskan tiga pemukim.
Selama penggerebekan, kata sumber tersebut, tentara Israel juga masuk ke beberapa rumah lain dan mengukur rumah Hussam Saleem Palestina yang terbunuh.
Dia diduga merencanakan dan mengarahkan serangan penembakan oleh kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Nablus, Lions Den yang menewaskan seorang tentara Israel di Tepi Barat utara Oktober lalu.
Rezim menghancurkan rumah-rumah Palestina untuk menghukum keluarga mereka yang diduga melakukan operasi melawan pasukan Israel.
Baca Juga : Rusia Lumpuhkan Pangkalan Militer Dalam Rentetan Rudal ke Ukraina
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebut praktik itu sebagai “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina. Badan PBB itu menganggap praktik itu “ilegal berdasarkan hukum internasional.”
Bentrokan meletus setelah serangan Israel di kamp pengungsi Nablus.
Selain itu, pada hari Selasa, pasukan pendudukan menyerbu kamp pengungsi Nur Shams, dekat kota Tulkarm di Tepi Barat, yang memicu bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina.
Penggerebekan itu dilakukan untuk mempersiapkan penghancuran rumah seorang pejuang perlawanan Hamas yang diduga berada di balik serangan penembakan pada Februari di kota Huwara, selatan Nablus.
Militer Israel mengatakan salah satu tentaranya terluka parah akibat pecahan peluru setelah alat peledak diledakkan.
Baca Juga : Swedia dan Turki Akan Memulai Negosiasi Aksesi Stockholm ke NATO
Ketegangan telah memuncak di Tepi Barat yang diduduki selama setahun terakhir, dengan militer Israel melakukan serangan kekerasan dengan dalih menahan apa yang disebutnya sebagai “buronan” warga Palestina.
Akibat serangan tersebut, setidaknya 112 warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap.