Gaza, Purna Warta – Israel telah menargetkan sebuah rumah sakit anak-anak di Gaza ketika agresi brutal rezim tersebut di jalur yang terkepung telah memasuki hari ke-31.
Sumber-sumber Palestina mengatakan tentara Israel menyerang Rumah Sakit Anak Al-Rantisi pada Senin dini hari, menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka.
Baca Juga : Hamas Puji Turki dan Honduras karena Menarik Dubesnya dari Tel Aviv
Serangan udara Israel di Gaza berulang kali menargetkan rumah sakit, bangunan tempat tinggal, masjid, dan gereja. Berdasarkan Konvensi Jenewa, serangan terhadap rumah sakit dilarang keras.
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mendesak Sekjen PBB untuk membentuk komite internasional untuk mengunjungi rumah sakit di wilayah yang terkepung untuk melawan klaim “salah” Israel bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai landasan peluncuran operasi anti-Israel.
Hamas mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa klaim tersebut bertujuan untuk “membenarkan” serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza.
Menurut pernyataan tersebut, tentara Israel menargetkan lebih dari 100 rumah sakit dan pusat kesehatan sejak dimulainya agresi yang menyebabkan 16 rumah sakit tidak dapat beroperasi.
Pada 17 Oktober, ratusan warga sipil tewas dan terluka akibat serangan udara Israel di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza. Serangan tersebut dikecam sebagai tindakan genosida oleh banyak negara di seluruh dunia.
Baca Juga : Israel Tahan Aktivis Palestina Ahed Tamimi dalam Penangkapan di Tepi Barat
Beberapa rumah sakit di Kota Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina yang berharap terhindar dari pemboman Israel, yang dimulai pada awal Oktober.َ
Ahli bedah MSF menceritakan serangan bom fosfor Israel terhadap warga sipil di Gaza. Seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Gaza bercerita tentang perawatannya terhadap pasien yang terluka akibat luka bakar fosfor putih.
Juga pada hari Senin, lima belas warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah bangunan perumahan di lingkungan Tel al-Sultan di provinsi selatan Rafah.
Serangan Israel juga menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, menyebabkan tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Serangan sengit juga dilaporkan terjadi di daerah lain di sepanjang pantai, termasuk Khan Yunis di selatan Gaza.
Baca Juga : Serangan Terhadap 3 Pangkalan Amerika
Laporan lain menyebutkan bahwa serangan udara Israel juga menewaskan tiga orang di Kota Khan Yunis, sementara tiga kematian lainnya tercatat di kota utara Beit Hanoun.
Tentara Israel melakukan 450 serangan dalam semalam, menurut militer rezim tersebut.
Sumber-sumber medis mengatakan 45 warga Palestina tewas dalam serangan semalam di Deir al-Balah dan Kota al-Zawaida.
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan atas kampanye kekerasan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Tel Aviv juga memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat jalur pantai tersebut mengalami krisis kemanusiaan.
Baca Juga : Hamas Puji Turki dan Honduras karena Menarik Dubesnya dari Tel Aviv
Rezim selanjutnya memerintahkan 1,1 juta orang di utara Gaza untuk mengungsi dan pindah ke selatan wilayah pesisir tersebut.
Namun, hujan bom terus terjadi di wilayah selatan. Menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza, setidaknya 9.770 warga Palestina telah tewas dalam serangan tersebut, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.