Gaza, Purna Warta – Militer Israel telah mengeluarkan perintah pengusiran baru bagi warga Palestina yang tinggal di kota selatan Jalur Gaza yang terkepung, Khan Yunis, saat rezim Israel melanjutkan serangan gencarnya yang menghancurkan di wilayah yang terkepung tersebut.
Baca juga: Pemantau HAM: Perintah Pengungsian Warga Gaza adalah Bagian dari Genosida
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu, militer Israel berikan perintah pada warga kota Khan Yunis untuk mengungsi dan berbaris menuju al-Mawasi, sebuah kota di Jalur Gaza selatan, yang disebut sebagai zona aman tetapi sering dibombardir oleh rezim pendudukan.
“Tetap berada di daerah ini menjadi berbahaya” karena tembakan roket dari daerah selatan Khan Yunis, kata pernyataan tersebut, setelah rezim tersebut mengklaim telah mengambil jenazah lima warga Israel dan memperingatkan akan adanya agresi militer baru.
Khan Yunis baru-baru ini mengalami pemboman hebat. Agresi darat Israel yang baru awal minggu ini telah merenggut nyawa puluhan warga Palestina di sana.
Pada hari Senin, militer Israel mengatakan bahwa mereka akan mengurangi apa yang disebut sebagai “zona kemanusiaan” di bagian timur kota yang bernasib buruk tersebut, dengan mengklaim bahwa para pejuang gerakan perlawanan Palestina Hamas telah terdeteksi di daerah tersebut.
Badan PBB untuk Palestina mengatakan sembilan dari setiap 10 orang di Jalur Gaza yang terkepung telah “diungsikan secara paksa” selama serangan Israel di Gaza.
Menurut angka yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 180.000 warga Palestina telah melarikan diri dari pertempuran sengit di Khan Yunis sejak militer Israel memulai serangan di daerah itu minggu lalu.
Perintah evakuasi dan “permusuhan yang meningkat” telah “secara signifikan mengganggu operasi bantuan”, kata PBB dalam sebuah pernyataan, melaporkan “kondisi air, kebersihan, dan sanitasi yang buruk” di wilayah Palestina.
Pada 13 Juli, militer Israel menargetkan kamp-kamp pengungsi Palestina di al-Mawasi, menewaskan lebih dari 90 orang dan melukai hampir 300 lainnya, menurut sumber resmi Palestina.
Baca juga: Menteri luar negeri se-ASEAN Mengutuk Serangan Israel terhadap Warga Sipil di Gaza
Perintah evakuasi seperti itu umumnya menandakan serangan darat yang akan segera terjadi oleh mesin perang Israel yang biadab.
Israel melancarkan perang brutalnya di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu setelah Hamas melakukan operasi bersejarah terhadap rezim perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejamannya yang meningkat terhadap rakyat Palestina.
Sejak dimulainya agresi, rezim Israel telah melakukan kejahatan perang di Gaza, menewaskan lebih dari 39.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 90.000 lainnya.