Gaza, Purna Warta – Jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat saat pasukan Israel menargetkan daerah pemukiman padat penduduk, dengan lebih dari 50 warga sipil tewas dalam satu serangan di Gaza utara dan puluhan lainnya dalam serangan terpisah.
Serangan udara dan pemboman artileri Israel terus berlanjut di seluruh Gaza pada hari Sabtu, menghancurkan daerah pemukiman dan menewaskan puluhan orang.
Al Mayadeen melaporkan pembantaian di daerah Proyek Beit Lahia di Gaza utara, di mana serangan udara Israel menghancurkan sebuah bangunan lima lantai milik keluarga Ghabein. Lebih dari 50 orang, termasuk anggota keluarga Ghneim dan Ayada, tewas, sementara banyak lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.
Sebelumnya di daerah yang sama, serangan udara lain menargetkan rumah keluarga Abdel Aati, menewaskan 15 orang.
Di Gaza bagian tengah, penembakan menghantam kamp pengungsi al-Bureij, menewaskan delapan orang. Paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina mengevakuasi jenazah tujuh korban, termasuk seorang anak, setelah sebuah rudal menghantam rumah keluarga Aql. Korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat, termasuk Rumah Sakit al-Awda dan Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa.
Serangan udara terpisah di rumah keluarga Maqadmeh di al-Bureij menewaskan seorang wanita dan melukai sembilan orang lainnya, sementara korban luka juga dibawa ke Rumah Sakit al-Awda. Sementara itu, penembakan artileri menargetkan Kota Gaza bagian barat laut, memperparah kerusakan.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa lebih dari 90 orang tewas di wilayah Proyek Beit Lahia saja dalam serangkaian serangan yang digambarkan sebagai pembantaian.
Hingga Sabtu, hari ke-407 genosida di Gaza, sedikitnya 43.799 warga Palestina telah tewas, dengan 103.601 orang terluka sejak 7 Oktober 2023. Selama 24 jam terakhir, tiga pembantaian terpisah telah merenggut 35 nyawa dan menyebabkan 111 orang terluka.
Tim medis dan personel pertahanan sipil menghadapi tantangan yang semakin besar, sering kali tidak dapat menjangkau korban karena pemboman yang tiada henti dan bahaya dalam menjelajahi daerah yang menjadi sasaran. Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan atau di lokasi yang tidak dapat diakses, sehingga upaya penyelamatan terhenti.
Serangan yang terus berlangsung telah membuat rumah sakit kewalahan dan membebani infrastruktur Gaza yang sudah rapuh, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan keruntuhan kemanusiaan lebih lanjut.