Israel Bantai Puluhan Warga Palestina dalam Serangan di Rumah dan Sekolah di Gaza

Gaza, Purna Warta – Militer Israel telah menewaskan puluhan warga Palestina, sebagian besar di Jalur Gaza utara, dalam serangan udara di rumah dan sekolah yang melindungi orang-orang yang mengungsi. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pada Minggu bahwa tim penyelamat yang bekerja sepanjang malam telah menemukan jenazah 18 orang.

Juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal mengatakan puluhan warga Palestina lainnya terluka dalam “agresi yang sedang berlangsung dan pemboman udara dan artileri Israel” di Gaza. Korban tewas termasuk sedikitnya tiga anak, kata Bassal. Empat orang, katanya, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di pusat Kota Gaza.

Empat orang lainnya tewas, dan delapan lainnya luka-luka, ketika sebuah rudal Israel menghantam sebuah tenda yang menampung puluhan orang yang mengungsi di Deir el-Balah di Gaza bagian tengah. Penduduk mengatakan beberapa rumah dibom dan beberapa dibakar di kota-kota utara Beit Lahiya, Beit Hanoun, dan kamp Jabalia.

Di Beit Hanoun, pasukan rezim mengepung keluarga-keluarga yang berlindung di sebuah sekolah dan menyerbu gedung tersebut serta menculik beberapa pria, menurut petugas medis dan penduduk.

Setidaknya 15 orang juga tewas dan terluka selama penyerbuan di sekolah tersebut, kata mereka. Di antara para korban terdapat sepasang suami istri dan dua putri mereka, kata petugas medis.

Sebuah fasilitas kesehatan telah dihancurkan sepenuhnya oleh pasukan Israel di Jabalia, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Fasilitas tersebut — Pusat Kesehatan Abu Shbak — menyediakan layanan pertolongan pertama yang penting dan perawatan kesehatan mental.

Di Jalur Gaza selatan, militer Israel kembali memerintahkan orang-orang yang mengungsi untuk “mengungsi” dari dua daerah pemukiman, termasuk lokasi yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona aman, dan “segera pindah ke arah barat menuju zona kemanusiaan.”

Penelitian terkini oleh Action For Humanity (AFH) menemukan bahwa lebih dari seperempat dari 200.000 orang di “zona kemanusiaan” di Gaza tengah harus pindah 10 kali atau lebih dalam 14 bulan terakhir.

Penelitian tersebut, yang didasarkan pada kesaksian dari warga Palestina yang dipindahkan secara paksa ke “zona kemanusiaan” yang telah ditentukan di Gaza tengah/selatan, telah memperjelas bahwa tidak ada zona kemanusiaan yang sebenarnya di Gaza.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa “perintah evakuasi” yang dikeluarkan Israel tidak ditujukan untuk menyelamatkan warga Palestina dari bahaya.

Penggunaan istilah seperti “perintah evakuasi” oleh rezim Israel dan media Barat hanya berfungsi untuk menutupi apa yang saat ini terjadi di depan mata dunia di Gaza, yaitu “perampasan tanah dengan ancaman pemusnahan,” demikian temuan penelitian tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *